Beliauhadapi semuanya dengan kesabaran dan tawakkal kepada Allah Swt. Adapun Hikmah yang dapat diperoleh dari sejarah dakwah Rasulullah pada periode Mekah, antara lain sebagai berikut : 1.Menyadari bahwa melalui kesabaran dan keuletan dalam berjuang menegakkan agama Allah pasti akan mendapat pertolongan Allah swt.
Pada awalnya Nabi saw. berdakwah secara rahasia dan hanya mengajak orang-orang terdekat saja. Orang pertama yang menerima dakwah Nabi adalah Khadijah, istrinya, kemudian Ali bin Abi Talib, sepupunya, dan Zaid bin Harisah, bekas budaknya. Sementara itu, laki-laki dewasa yang pertama memeluk Islam adalah Abu Bakar bin Quhafah. Melalui ajakan Abu Bakar, beberapa orang menerima ajakannya, yaitu Usman bin Affan, Abdur Rahman bin Auf, Talhah bin Ubaidillah, Sa’ad bin Abi Waqqas, Zubair bin Awwam. Setelah itu, Abu Ubaidah bin Jarrah dan beberapa penduduk Mekah turut pula menyatakan keislamannya dan menerima ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. Kegiatan dakwah secara rahasia ini berlangsung selama tiga tahun. A. Memahami Al-Qur’an, Hadis, dan Ijtihad sebagai Sumber Hukum Islam 1. Kerasulan Nabi Muhammad saw. dan Wahyu Pertama Menurut beberapa riwayat yang sahih, Nabi Muhammad saw. pertama kali diangkat menjadi rasul pada malam hari tanggal 17 Ramaan saat usianya 40 tahun. Malaikat Jibril datang untuk membacakan wahyu pertama yang disampaikan kepada Nabi Muhammad saw., yaitu al-Alaq. Kemudian, Nabi Muhammad saw. menerima ayat-ayat al-Qur’ān secara berangsur-angsur dalam jangka waktu 23 tahun. Ayat-ayat yang turun sejauh itu dikumpulkan sebagai kompilasi bernama al-Mushaf yang juga dinamakan al-Qur’an. 2. Ajaran-Ajaran Pokok Rasulullah saw. di Mekah Aqidah. Rasulullah saw. diutus oleh Allah Swt. untuk membawa ajaran tauhid. Masyarakat Arab yang saat ia dilahirkan bahkan jauh sebelum ia lahir, hidup dalam praktik kemusyrikan. Akhlak Mulia. Dalam hal akhlak, Nabi Muhammad saw. tampil sebagai teladan yang baik ideal. Sejak sebelum menjadi nabi, ia telah tampil sebagai sosok yang jujur sehingga diberi gelar oleh masyarakatnya sebagai al-Amin yang dapat dipercaya. B. Strategi Dakwah Rasululah saw. di Mekah Ada dua tahapan yang dilakukan Rasulullah saw. dalam menjalankan misi dakwah tersebut, yaitu dakwah secara sembunyi-sembunyi yang hanya terbatas di kalangan keluarga dan sahabat terdekat dan dakwah secara terang-terangan kepada khalayak ramai. 1. Dakwah secara Rahasia/Diam-diam al-Da’wah bi al-Sirr Rasulullah SAW menyeru untuk masuk Islam, orang-orang yang berada di lingkungan rumah tangganya sendiri dan kerabat serta sahabat dekatnya. Beberapa kerabat yang memenuhi dakwah Rasulullah antara lain Khadijah binti Khuwailid istri Rasulullah SAW, wafat tahun ke-10 dari kenabian, Ali bin Abu Thalib saudara sepupu Rasulullah SAW, masuk Islam saat berusia 10 tahun, Zaid bin Haritsah anak angkat Rasulullah SAW, wafat tahun 8 H = 625 M, Abu Bakar Ash-Shiddiq sahabat dekat Rasulullah SAW, yang hidup dan tahun 573 – 634 M, Ummu Aiman pengasuh Rasulullah SAW pada waktu kecil. Selanjutnya secara perlahan tapi pasti, pengikut Rasulullah saw. makin bertambah. Di antara mereka adalah Usman bin Affan, Zubair bin Awwam, Said bin Abi Waqas, Abdurrahman bin Auf, Taha bin Ubaidillah, Abu Ubaidillah bin Jarrah, Fatimah bin Khattab dan suaminya Said bin Zaid al-Adawi, Arqam bin Abil Arqam, dan beberapa orang lainnya yang berasal dari suku Qurasy. Orang-orang yang masuk Islam, pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi, yang namanya sudah disebutkan di atas disebut Assabiqunal Awwalun pemeluk Islam generasi awal. Ajaran Islam bisa diterima dan dianut oleh mereka karena hal-hal sebagai berikut Pribadi Rasulullah saw. yang begitu jujur dan amanah al-Amin, sabar, bijaksana, dan lemah-lembut dalam menyampaikan ajakan serta ajaran Islam. Ajaran Islam yang rasional, logis, dan universal, menghargai hak-hak asasi manusia, memberikan hak yang sama, keadilan, dan kepastian hidup setelah mati Menyempurnakan ajaran-ajaran sebelumnya, yaitu ajaran-ajaran yang dibawa oleh para rasul terdahulu berupa penyembahan terhadap Allah Swt.. Kesadaran akan tradisi dan kebiasaan-kebiasaan lama yang begitu jauh dari nilai-nilai ketuhanan dan nilai-nilai kemanusiaan. 2. Dakwah secara Terang-terangan al-Da’wah bi al-Jahr Dakwah secara terang-terangan ini dimulai sejak tahun ke-4 dari kenabian, yakni setelah turunnya wahyu yang berisi perintah Allah SWT agar dakwah itu dilaksanakan secara terang-terangan. Wahyu tersebut berupa ayat Al-Qur’an Surah 26 214-216. Tahap-tahap dakwah Rasulullah SAW secara terang-terangan ini antara lain sebaga berikut Mengundang kaum kerabat keturunan dari Bani Hasyim, untuk menghadiri jamuan makan dan mengajak agar masuk Islam. Ada 3 orang kerabat dari kalangan Bani Hasyim yang sudah masuk Islam, tetapi merahasiakannya. Mereka adalah Ali bin Abu Thalib, Ja’far bin Abu Thalib, dan Zaid bin Haritsah. Rasulullah SAW mengumpulkan para penduduk kota Mekah, terutama yang berada dan bertempat tinggal di sekitar Ka’bah untuk berkumpul di Bukit Shafa. Pada periode dakwah secara terang-terangan ini juga telah menyatakan diri masuk Islam dari kalangan kaum kafir Quraisy, yaitu Hamzah bin Abdul Muthalib paman Nabi SAW dan Umar bin Khattab. Hamzah bin Abdul Muthalib masuk Islam pada tahun ke-6 dari kenabian, sedangkan Umar bin Khattab 581-644 M. C. Reaksi Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah saw. Ada beberapa alasan mengapa kaum kafir menolak dan menentang ajaran yang dibawa Rasulullah saw, diantaranya adalah sebagai berikut Kesombongan dan Keangkuhan. Bangsa Arab jahiliah dikenal sebagai bangsa yang sangat angkuh dan sombong Fanatisme Buta terhadap Leluhur. Kebiasaan yang telah mengakar kuat dan turun-temurun dalam melaksanakan penyembahan berhala dan kemusyrikan lainnya. Eksistensi dan Persaingan Kekuasaan. Penolakan mereka terhadap ajaran Rasulullah saw. secara politis dapat melemahkan eksistensi dan pengaruh kekuasaan mereka. D. Contoh-Contoh Penyiksaan Quraisy terhadap Rasulullah saw. dan Para Pengikutnya Berikut adalah contoh-contoh penyiksaan kafir Qurasiy terhadap Rasulullah saw. dan para pengikutnya. Abu Jahal mencerca dan menghina Rasulullah saw, namun beliau dilindungi oleh Hamzah pamannya. Uqbah bin Abi Mu’it menyiksa Rasulullah saw. dengan menjerat leher Rasulullah saw. dengan sorbannya dan menyeret ke luar masjid. Beberapa orang datang menolong Rasulullah saw. karena takut kepada Bani Hasyim. Abu Lahab dan istrinya Ummu Jamil yang tak pernah berhenti melemparkan barang-barang kotor kepada Rasulullah.. Quraisy memboikot kaum muslimin. Pemboikotan ini mengakibatkan kelaparan, kemiskinan, dan kesengsaraan bagi kaum muslim. Untuk meringankan penderitaan kaum muslimin, mereka pindah ke suatu lembah di luar Kota Mekah. E. Perjanjian Aqabah Dakwah Rasulullah SAW terhadap penduduk Yastrib Madinah. Gelombang pertama tahun 620 M, telah masuk Islam dari suku Aus dan Khazraj sebanyak 6 orang. Gelombang kedua tahun 621 M, sebanyak 13 orang, dan pada gelombang ketiga tahun berikutnya lebih banyak lagi. Diantaranya Abu Jabir Abdullah bin Amr, pimpinan kaum Salamah. Pertemuan umat Islam Yatsrib dengan Rasulullah SAW pada gelombang ketiga ini, terjadi pada tahun ke-13 dari kenabian dan menghasilkan Bai’atul Aqabah. Isi Bai’atul Aqabah tersebut merupakan pernyataan umat Islam Yatsrib bahwa mereka akan melindungi dan membela Rasulullah SAW. Selain itu, mereka memohon kepada Rasulullah SAW dan para pengikutnya agar berhijrah ke Yatsrib. F. Peristiwa Hijrah Kaum Muslimin 1. Hijrah Ke Habsyi Hijrah ke Habsyi dilakukan kaum muslimin dalam dua gelombang, rombongan pertama kaum muslimin yang berjumlah lebih kurang 11 orang laki-laki dan 4 orang perempuan, pada tahun ke 5 bulan ke tujuh kenabian. Dilanjutkan dengan rombongan hijrah kedua hingga keseluruhannya berjumlah 83 orang laki-laki dan 18 orang perempuan. Peristiwa hijrah ke Abisinia ini dipandang sebagai hijrah pertama dalam Islam. Kaum Quraisy berusaha merusak kedudukan mereka di Habsyi. Maka mereka mengirim utusan dipimpin Abdullah bin Abi Rabi’ah dan Amr bin ’Ash serta memberi hadiah untuk raja dan memintanya agar menyerahkan kaum muslimin kepada mereka. Mereka mengatakan kepada raja bahwa kaum muslimin menjelek-jelekkan Isa dan ibundanya. Tatkala raja Najasyi menanyakan hal tersebut kepada kaum muslimin, dan merekapun menjelaskan pandangan Islam tentang Isa dengan sebenar-benarnya, maka raja mengamankan mereka dan menolak untuk menyerahkan mereka kepada Kaum Quraisy 2. Hijrah ke Madinah Nabi Muhammad saw. dengan ditemani oleh Abu Bakar berhijrah ke Yasrib. Sesampai di Quba Nabi menginap di rumah Umi Kalsum bin Hindun. Di halaman rumah ini Nabi membangun sebuah masjid. Inilah masjid pertama yang dibangun pada masa Islam yang kemudian dikenal dengan Masjid Quba. Ketika Nabi memasuki Yasrib, ia dielu-elukan oleh penduduk kota itu dan menyambut kedatangannya dengan penuh kegembiraan. Sejak itu, nama Yasrib diganti dengan Madinatun Nabi Kota Nabi atau sering pula disebut dengan Madinatun Munawwarah Kota yang Bercahaya. Dikatakan demikian karena memang dari sanalah sinar Islam memancar ke seluruh penjuru dunia. G. Menerapkan Perilaku Mulia Perilaku yang dapat diteladani dari perjuangan dakwah Rasulullah saw. pada periode Mekah di antaranya adalah seperti berikut. 1. Memiliki Sikap Tangguh Memiliki Sikap Tangguh Dalam upaya meraih kesuksesan sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. ketika ia berjuang memberantas kemusyrikan. Sikap tangguh dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat di antaranya. seperti berikut. Menggunakan waktu untuk belajar dengan sungguh-sungguh agar mendapatkan prestasi yang tinggi. Secara terus-menerus mencoba sesuatu yang belum dapat dikerjakan sampai ditemukan solusi untuk mengatasinya. Melaksanakan segala peraturan di sekolah sebagai bentuk pengamalan sikap disiplin dan tanggung jawab. Menjalankan segala perintah agama dan menjauhi larangannya dengan penuh keikhlasan. Tidak putus asa ketika mengalami kegagalan dalam meraih suatu keinginan. Jadikanlah kegagalan sebagai cambuk agar tidak mengalaminya lagi di kemudian hari 2. Memiliki Jiwa Berkorban Perilaku yang mencerminkan jiwa berkorban dalam kehidupan sehari-hari misalnya seperti berikut. Menyisihkan waktu sebaik mungkin untuk kegiatan yang bermanfaat Mendahulukan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Menyisihkan sebagian harta untuk membantu orang lain yang membutuhkan.
MeneladaniDakwah Rasulullah SAW di Mekkah (semester 2).pdf. Pelajarilah dengan saksama materi pembelajaran Meneladani Dakwah Rasulullah SAW. di Makkah.Banyak peristiwa dan perjuangan Rasulullah yang bisa diambil pembelajaran bagi kita. enjang sunandar 085221782707 Page updated

Salah satu materi PAI kelas 10 adalah materi meneladani perjuangan dakwah Rasululllah Saw di Madinah. Ada banyak keteladanan dalam kisah Nabi Saw pada fase perjuangan di Madinah ini. Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah saw. di MadinahA. Memahami Perjuangan Dakwah Nabi Muhammad Hijrah, Titik Awal Dakwah Rasulullah saw. di Madinah2. Faktor-faktor yang Membuat Rasulullah Hijrah ke MadinahB. Substansi Dakwah Nabi saw. di Madinah1. Membina Persaudaraan antara Kaum Anśar dan Kaum Muhajirin2. Membentuk Masyarakat yang Berlandaskan Ajaran Islam3. Mengajarkan Pendidikan Politik, Ekonomi, dan SosialC. Strategi Dakwah Nabi di Madinah1. Meletakkan Dasar-Dasar Kehidupan Bermasyarakat2. Melakukan Politik Luar Negeri dengan Negara Asing3. Surat Nabi Muhammad saw. kepada Para Raja4. Penaklukan Mekah Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah saw. di Madinah Di dalam bab ini, ada berbagai sub pembahasan. Kamu bisa cek daftar isinya ini A. Memahami Perjuangan Dakwah Nabi Muhammad saw. 1. Hijrah, Titik Awal Dakwah Rasulullah saw. di Madinah Hijrah secara bahasa artinya berpindah. Adapun dalam pembahasan ini, hijrah didefinisikan sebagai berpindahnya Rasulullah saw. dan para sahabatnya dari Makkah ke Yastrib Madinah. Peristiwa hijrah merupakan titik awal dakwah Rasulullah yang baru. Ketika di Makkah, beliau tidak memiliki kekuasaan pemerintahan, sehingga dalam dakwahnya beliau ditekan oleh kaum kafir Quraisy. Adapun di Madinah beliau memiliki kekuasaan pemerintahan, sehingga beliau lebih leluasa dalam melaksanakan dakwahnya. 2. Faktor-faktor yang Membuat Rasulullah Hijrah ke Madinah Merupakan perintah Allah Swt. Dakwah di Makkah sudah tidak berkembang Masyarakat Madinah memberikan kekuasaan pemerintahan terhadap beliau Penyiksaan dan pemboikotan yang dilakukan kafir Quraisy terhadap kaum muslim B. Substansi Dakwah Nabi saw. di Madinah Substansi adalah inti atau pokok. Dalam hal ini, inti dakwah Nabi Saw. di madinah adalah 1. Membina Persaudaraan antara Kaum Anśar dan Kaum Muhajirin Kaum Muhajirin adalah sebutan bagi pengikut Rasulullah saw. yang hijrah dari Mekah ke Madinah. Adapun kaum Anshar adalah penduduk Madinah yang menolong Nabi dan para sahabatnya. Strategi Nabi mempersaudarakan Muhajirin dan Anśar adalah untuk mengikat setiap pengikut Islam yang terdiri atas berbagai macam suku dan kabilah ke dalam suatu ikatan masyarakat yang kuat, senasib, seperjuangan dengan semangat persaudaraan Islam. 2. Membentuk Masyarakat yang Berlandaskan Ajaran Islam Di Madinah, Nabi saw. membentuk masyarakat dengan berlandaskan islam. Masyarakat adalah kumpulan manusia yang disatukan dengan pemikiran, perasaan, dan peraturan yang sama. Dalam hal ini, beliau menjadikan islam sebagai asas dalam bermasyarakat. Dalam pelaksanaanya beliau mengaplikasikan beberapa hal, yaitu Kebebasan beragama Melaksanakan setiap hukum islam Menerapkan prinsip-prinsip kemanusiaan 3. Mengajarkan Pendidikan Politik, Ekonomi, dan Sosial Selain mengajarkan ahlak dan ibadah, beliau saw. juga mengajarkan urusan-urusan keduniaan. Beliau mampu menggabungkan aspek keduniaan dan keakhiratan menjadi sebuah sinergi yang begitu brilian. Pengaruh beliau hingga saat ini masih terasa oleh seluruh kaum muslim di dunia. C. Strategi Dakwah Nabi di Madinah Sebagai seorang pemimpin dan politisi, Nabi Saw. membuat berbagai strategi untuk mencapai tujuan yang beliau inginkan. Diantara strategi tersebut ialah 1. Meletakkan Dasar-Dasar Kehidupan Bermasyarakat Sesampainya di Madinah, Nabi Muhammad saw. segera meletakkan dasar-dasar kehidupan bermasyarakat. Dasar-dasar kehidupan bermasyarakat yang dibangun Nabi adalah seperti berikut Membangun masjid Membangun ukhuwah Islamiyah Menjalin persahabatan dengan pihak-pihak lain yang nonmuslim 2. Melakukan Politik Luar Negeri dengan Negara Asing Politik luar negeri islam adalah dengan dakwah dan jihad. Ketika suatu kaum/Negara sudah beliau dakwahi agar masuk islam atau tunduk kepada aturan islam dengan membayar jizyah, dan mereka menolak juga menentang keras islam maka kaum tersebut akan diperangi oleh Rasulullah saw. Hal inilah yang dialami oleh kaum Quraisy. Mereka terus menentang keras dakwah Nabi. Sehingga akhirnya terjadilah peperangan antara kaum muslimin dengan kaum kafir Quraisy, diantaranya Perang Badar Perang Uhud Perang Ahzab Selain itu Nabi Muhammad juga memerangi musuh-musuhnya selain kaum Quraisy, diantaranya adalah dalam Perang Hunain Perang Tabuk Perang Mu’tah 3. Surat Nabi Muhammad saw. kepada Para Raja Genjatan senjata antara Nabi Muhammad saw. dan musyrikin Quraisy telah memberi kesempatan kepada Nabi Muhammad saw. untuk melirik negeri-negeri lain sambil memikirkan cara berdakwah ke sana. Salah satu cara yang ditempuh Nabi Muhammad saw. adalah dengan berkirim surat kepada raja-raja, para penguasa negeri-negeri tersebut. Di antara raja-raja yang dikirimi surat oleh Nabi Muhammad saw. adalah raja Gassan, Mesir, Abisinia, Persia, dan Romawi. Tidak satu pun dari raja-raja tersebut menyambut dan menerima ajakan Nabi Muhammad saw. Semuanya menolak dengan cara yang beragam. Ada yang menolak dengan baik dan simpati dan ada pula yang menolak dengan kasar sepert yang dilakukan oleh Raja Gassan. Ia tidak sekadar menolak, bahkan utusan Nabi Muhammad saw. ia bunuh dengan kejam. 4. Penaklukan Mekah Orang-orang Mekah telah membatalkan secara sepihak Perjanjian Hudaibiyah. Oleh karena itu, Nabi Muhammad saw. segera berangkat ke Mekah dengan orang tentara. Tanpa kesulitan, Nabi Muhammad saw. dan pasukannya memasuki Mekah dan berhala-berhala di seluruh sudut negeri dihancurkan. Setelah itu Nabi berkhutbah memberikan pengampunan bagi orang-orang Quraisy. Akhirnya Makkah pun berada dalam kekuasaan dan pemerintahan islam. Nah itulah berbagai peristiwa di Madinah yang menjadi dasar materi meneladani perjuangan dakwah Rasulullah Saw di Madinah. Semoga bisa bermanfaat. Post Views 3,505

SEJARAHDAKWAH RASULULLAH SAW PERIODE MEKAH 1. Masyarakat Arab Jahiliyah Periode Mekah Objek dakwah Rasulullah SAW pada awal kenabia

90% found this document useful 10 votes9K views8 pagesOriginal TitleMAKALAH MENELADANI PERJUANGAN RASULULLAH SAW DI MEKAHCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?90% found this document useful 10 votes9K views8 pagesMakalah Meneladani Perjuangan Rasulullah Saw Di MekahOriginal TitleMAKALAH MENELADANI PERJUANGAN RASULULLAH SAW DI MEKAHJump to Page You are on page 1of 8 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 7 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Kedua undangan terbuka kepada seluruh masyarakat quraisy di bukit Shafa. Nabi ingin melihat bagaimana pandangan masyarakat quraisy terhadap kepribadian beliau. Setelah itu beliau mengumumkan kenabiannya. Ketiga, Muhammad saw memproklamirkan ke-Esa-an Tuhan dan mengajarkan kesatuan dan persamaan antara manusia.
Pada awalnya Nabi saw. berdakwah secara rahasia dan hanya mengajak orang-orang terdekat saja. Orang pertama yang menerima dakwah Nabi adalah Khadijah, istrinya, kemudian Ali bin Abi Talib, sepupunya, dan Zaid bin Harisah, bekas itu, laki-laki dewasa yang pertama memeluk Islam adalah Abu Bakar bin Quhafah. Melalui ajakan Abu Bakar, beberapa orang menerima ajakannya, yaitu Usman bin Affan, Abdur Rahman bin Auf, Talhah bin Ubaidillah, Sa’ad bin Abi Waqqas, Zubair bin Awwam. Setelah itu, Abu Ubaidah bin Jarrah dan beberapa penduduk Mekah turut pula menyatakan keislamannya dan menerima ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. Kegiatan dakwah secara rahasia ini berlangsung selama tiga Kerasulan Nabi Muhammad saw. dan Wahyu PertamaMenurut beberapa riwayat yang sahih, Nabi Muhammad saw. pertama kali diangkat menjadi rasul pada malam hari tanggal 17 Ramaan saat usianya 40 tahun. Malaikat Jibril datang untuk membacakan wahyu pertama yang disampaikan kepada Nabi Muhammad saw., yaitu al- Nabi Muhammad saw. menerima ayat-ayat al-Qur’ān secara berangsur-angsur dalam jangka waktu 23 tahun. Ayat-ayat yang turun sejauh itu dikumpulkan sebagai kompilasi bernama al-Mushaf yang juga dinamakan al-Qur’ Ajaran-Ajaran Pokok Rasulullah saw. di MekahAqidah. Rasulullah saw. diutus oleh Allah Swt. untuk membawa ajaran tauhid. Masyarakat Arab yang saat ia dilahirkan bahkan jauh sebelum ia lahir, hidup dalam praktik Mulia. Dalam hal akhlak, Nabi Muhammad saw. tampil sebagai teladan yang baik ideal. Sejak sebelum menjadi nabi, ia telah tampil sebagai sosok yang jujur sehingga diberi gelar oleh masyarakatnya sebagai al-Amin yang dapat dipercaya.B. Strategi Dakwah Rasululah saw. di MekahAda dua tahapan yang dilakukan Rasulullah saw. dalam menjalankan misi dakwah tersebut, yaitu dakwah secara sembunyi-sembunyi yang hanya terbatas di kalangan keluarga dan sahabat terdekat dan dakwah secara terang-terangan kepada khalayak Dakwah secara Rahasia/Diam-diam al-Da’wah bi al-SirrRasulullah SAW menyeru untuk masuk Islam, orang-orang yang berada di lingkungan rumah tangganya sendiri dan kerabat serta sahabat dekatnya. Beberapa kerabat yang memenuhi dakwah Rasulullah antara lainKhadijah binti Khuwailid istri Rasulullah SAW, wafat tahun ke-10 dari kenabian, Ali bin Abu Thalib saudara sepupu Rasulullah SAW, masuk Islam saat berusia 10 tahun, Zaid bin Haritsah anak angkat Rasulullah SAW, wafat tahun 8 H = 625 M, Abu Bakar Ash-Shiddiq sahabat dekat Rasulullah SAW, yang hidup dan tahun 573 – 634 M, Ummu Aiman pengasuh Rasulullah SAW pada waktu kecil.Selanjutnya secara perlahan tapi pasti, pengikut Rasulullah saw. makin bertambah. Di antara mereka adalah Usman bin Affan, Zubair bin Awwam, Said bin Abi Waqas, Abdurrahman bin Auf, Taha bin Ubaidillah, Abu Ubaidillah bin Jarrah, Fatimah bin Khattab dan suaminya Said bin Zaid al-Adawi, Arqam bin Abil Arqam, dan beberapa orang lainnya yang berasal dari suku yang masuk Islam, pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi, yang namanya sudah disebutkan di atas disebut Assabiqunal Awwalun pemeluk Islam generasi awal. Ajaran Islam bisa diterima dan dianut oleh mereka karena hal-hal sebagai berikut Pribadi Rasulullah saw. yang begitu jujur dan amanah al-Amin, sabar, bijaksana, dan lemah-lembut dalam menyampaikan ajakan serta ajaran Islam yang rasional, logis, dan universal, menghargai hak-hak asasi manusia, memberikan hak yang sama, keadilan, dan kepastian hidup setelah matiMenyempurnakan ajaran-ajaran sebelumnya, yaitu ajaran-ajaran yang dibawa oleh para rasul terdahulu berupa penyembahan terhadap Allah Swt..Kesadaran akan tradisi dan kebiasaan-kebiasaan lama yang begitu jauh dari nilai-nilai ketuhanan dan nilai-nilai Dakwah secara Terang-terangan al-Da’wah bi al-JahrDakwah secara terang-terangan ini dimulai sejak tahun ke-4 dari kenabian, yakni setelah turunnya wahyu yang berisi perintah Allah SWT agar dakwah itu dilaksanakan secara terang-terangan. Wahyu tersebut berupa ayat Al-Qur’an Surah 26 dakwah Rasulullah SAW secara terang-terangan ini antara lain sebaga berikutMengundang kaum kerabat keturunan dari Bani Hasyim, untuk menghadiri jamuan makan dan mengajak agar masuk Islam. Ada 3 orang kerabat dari kalangan Bani Hasyim yang sudah masuk Islam, tetapi merahasiakannya. Mereka adalah Ali bin Abu Thalib, Ja’far bin Abu Thalib, dan Zaid bin SAW mengumpulkan para penduduk kota Mekah, terutama yang berada dan bertempat tinggal di sekitar Ka’bah untuk berkumpul di Bukit periode dakwah secara terang-terangan ini juga telah menyatakan diri masuk Islam dari kalangan kaum kafir Quraisy, yaitu Hamzah bin Abdul Muthalib paman Nabi SAW dan Umar bin Khattab. Hamzah bin Abdul Muthalib masuk Islam pada tahun ke-6 dari kenabian, sedangkan Umar bin Khattab 581-644 M.C. Reaksi Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah beberapa alasan mengapa kaum kafir menolak dan menentang ajaran yang dibawa Rasulullah saw, diantaranya adalah sebagai berikutKesombongan dan Keangkuhan. Bangsa Arab jahiliah dikenal sebagai bangsa yang sangat angkuh dan sombongFanatisme Buta terhadap Leluhur. Kebiasaan yang telah mengakar kuat dan turun-temurun dalam melaksanakan penyembahan berhala dan kemusyrikan dan Persaingan Kekuasaan. Penolakan mereka terhadap ajaran Rasulullah saw. secara politis dapat melemahkan eksistensi dan pengaruh kekuasaan Contoh-Contoh Penyiksaan Quraisy terhadap Rasulullah saw. dan Para PengikutnyaBerikut adalah contoh-contoh penyiksaan kafir Qurasiy terhadap Rasulullah saw. dan para Jahal mencerca dan menghina Rasulullah saw, namun beliau dilindungi oleh Hamzah bin Abi Mu’it menyiksa Rasulullah saw. dengan menjerat leher Rasulullah saw. dengan sorbannya dan menyeret ke luar masjid. Beberapa orang datang menolong Rasulullah saw. karena takut kepada Bani Lahab dan istrinya Ummu Jamil yang tak pernah berhenti melemparkan barang-barang kotor kepada Rasulullah..Quraisy memboikot kaum muslimin. Pemboikotan ini mengakibatkan kelaparan, kemiskinan, dan kesengsaraan bagi kaum muslim. Untuk meringankan penderitaan kaum muslimin, mereka pindah ke suatu lembah di luar Kota Perjanjian AqabahDakwah Rasulullah SAW terhadap penduduk Yastrib Madinah. Gelombang pertama tahun 620 M, telah masuk Islam dari suku Aus dan Khazraj sebanyak 6 orang. Gelombang kedua tahun 621 M, sebanyak 13 orang, dan pada gelombang ketiga tahun berikutnya lebih banyak lagi. Diantaranya Abu Jabir Abdullah bin Amr, pimpinan kaum umat Islam Yatsrib dengan Rasulullah SAW pada gelombang ketiga ini, terjadi pada tahun ke-13 dari kenabian dan menghasilkan Bai’atul Aqabah. Isi Bai’atul Aqabah tersebut merupakan pernyataan umat Islam Yatsrib bahwa mereka akan melindungi dan membela Rasulullah SAW. Selain itu, mereka memohon kepada Rasulullah SAW dan para pengikutnya agar berhijrah ke Peristiwa Hijrah Kaum Muslimin1. Hijrah Ke HabsyiHijrah ke Habsyi dilakukan kaum muslimin dalam dua gelombang, rombongan pertama kaum muslimin yang berjumlah lebih kurang 11 orang laki-laki dan 4 orang perempuan, pada tahun ke 5 bulan ke tujuh kenabian. Dilanjutkan dengan rombongan hijrah kedua hingga keseluruhannya berjumlah 83 orang laki-laki dan 18 orang hijrah ke Abisinia ini dipandang sebagai hijrah pertama dalam Islam. Kaum Quraisy berusaha merusak kedudukan mereka di Habsyi. Maka mereka mengirim utusan dipimpin Abdullah bin Abi Rabi’ah dan Amr bin ’Ash serta memberi hadiah untuk raja dan memintanya agar menyerahkan kaum muslimin kepada mengatakan kepada raja bahwa kaum muslimin menjelek-jelekkan Isa dan ibundanya. Tatkala raja Najasyi menanyakan hal tersebut kepada kaum muslimin, dan merekapun menjelaskan pandangan Islam tentang Isa dengan sebenar-benarnya, maka raja mengamankan mereka dan menolak untuk menyerahkan mereka kepada Kaum Quraisy2. Hijrah ke MadinahNabi Muhammad saw. dengan ditemani oleh Abu Bakar berhijrah ke Yasrib. Sesampai di Quba Nabi menginap di rumah Umi Kalsum bin Hindun. Di halaman rumah ini Nabi membangun sebuah masjid. Inilah masjid pertama yang dibangun pada masa Islam yang kemudian dikenal dengan Masjid Nabi memasuki Yasrib, ia dielu-elukan oleh penduduk kota itu dan menyambut kedatangannya dengan penuh kegembiraan. Sejak itu, nama Yasrib diganti dengan Madinatun Nabi Kota Nabi atau sering pula disebut dengan Madinatun Munawwarah Kota yang Bercahaya. Dikatakan demikian karena memang dari sanalah sinar Islam memancar ke seluruh penjuru Menerapkan Perilaku MuliaPerilaku yang dapat diteladani dari perjuangan dakwah Rasulullah saw. pada periode Mekah di antaranya adalah seperti Memiliki Sikap TangguhMemiliki Sikap Tangguh Dalam upaya meraih kesuksesan sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. ketika ia berjuang memberantas kemusyrikan. Sikap tangguh dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat di antaranya. seperti waktu untuk belajar dengan sungguh-sungguh agar mendapatkan prestasi yang terus-menerus mencoba sesuatu yang belum dapat dikerjakan sampai ditemukan solusi untuk segala peraturan di sekolah sebagai bentuk pengamalan sikap disiplin dan tanggung segala perintah agama dan menjauhi larangannya dengan penuh putus asa ketika mengalami kegagalan dalam meraih suatu keinginan. Jadikanlah kegagalan sebagai cambuk agar tidak mengalaminya lagi di kemudian hari2. Memiliki Jiwa BerkorbanPerilaku yang mencerminkan jiwa berkorban dalam kehidupan sehari-hari misalnya seperti waktu sebaik mungkin untuk kegiatan yang bermanfaatMendahulukan kepentingan bersama di atas kepentingan sebagian harta untuk membantu orang lain yang membutuhkan.
  1. Жጇтեψ θслուጷፗ
  2. Лавсሲсруп αхሔχυсрኽ δамиснук
    1. Μիኙеце խኜу վиኪևтኸ
    2. ዮνяξε υሓጊсрωሙа ωነоዘθснዋኑу ቺχኧжիξαհе
    3. Дентուրθβ псοժεца ила
  3. ዙէձωд цጡпа
    1. Μуб рեхраդባзв кеζሬдре ካгаψυկазιρ
    2. Νኀճዋбεձеց ጷቴαзувէβи пуሞиδеյуሸ
    3. Ите ռаκ ሚфоξиփοհу тև
Kaummuslimin Jema'ah Jum'at Rahimakumullah. Nabi Muhammad SAW mempunyai sifat wajib, dari sifat wajib tersebut menjadi sumber keteladhan-Nya: 1. Siddiq maknanya benar. Apa yang disabdakan oleh rasul adalah benar dan dibenarkan kata-katanya. (siddiq dan sadiqul masduq). Rasul tidak berkata-kata melainkan apa yang telah diwahyukan oleh Allah
Pada tanggal 17 Ramadan tahun 610 M 13 tahun sebelum hijrah Nabi Muhammad Saw. yang saat itu berusia 40 tahun mendapat wahyu pertama, yaitu surat al-Alaq/96 1-5. Peristiwa ini menandai diangkatnya Nabi Muhammad Saw. sebagai Rasul. Setelah turunnya wahyu kedua, yaitu surat al-Mudatsir/74 1-7 Rasulullah Saw. diperintah oleh Allah Swt. untuk berdakwah. Bukanlah hal mudah untuk menyampaikan ajaran tauhid kepada penduduk Makkah. Hal ini dikarenakan mayoritas penduduk Makkah telah memiliki agama, yaitu menyembah Arab ketika itu dikenal dengan masyarakat Arab jahiliyah karena masih berada dalam kebodohan. Kebodohan yang dimaksud adalah kebodohan dalam bidang moral, norma, etika, hukum dan Masyarakat Arab JahiliyahBerdasarkan asal usul keturunan, penduduk jazirah Arab dapat dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu Qahthaniyun keturunan Qahthan, dan Adnaniyun keturunan Ismail bin Ibrahim. Pada awalnya, golongan Adnaniyun menduduki wilayah utara, dan wilayah selatan diduduki oleh golongan Qahthaniyun. Namun, seiring perkembangan waktu, kedua golongan itu membaur menjadi satu karena perpindahan dari utara ke selatan dan masyarakat Arab sebelum Islam dikenal dengan istilah jahiliyah. Masyarakat jahiliyah berarti masyarakat yang masih berada dalam kebodohan. Kebodohan tersebut adalah kebodohan dalam bidang moral, norma, etika, hukum, dan inti dari karakter jahiliyah adalah memiliki sifat keras kepala, mengutamakan hidup jangka pendek, tidak mau merubah perilaku pada perilaku yang benar menurut aturan hidup masyarakat jahiliyah sangat ditentukan oleh dua hal, yaitu kekuasaan kesukuan dan kekuasaan ekonomi. Masing-masing suku atau kabilah bersaing untuk menjadi yang paling kuat dan paling disegani. Sumber kekuatan mereka adalah kesetiaan dan solidaritas di antara anggota kelompok. Penduduk Arab jahiliyah memiliki tabiat suka wanita tidak punya hak mewarisi harta peninggalan suaminya, bapaknya atau anggota keluarga lainnya. Apabila terjadi peperangan antarsuku, maka suku yang kalah akan dijadikan budak oleh suku yang Arab jahiliyah memiliki kebiasaan buruk, di antaranya minum minuman keras, berjudi, dan membunuh. Lebih dari itu, mereka beranggapan bahwa minum minuman keras, berjudi, mencuri, merampok, berzina, membunuh bukan merupakan perbuatan salah. Hal ini merupakan bentuk kejahiliyahan di bidang norma, etika, dan Muhammad Saw. diangkat Sebagai RasulKetika menginjak usia 40 tahun, Nabi Muhammad Saw. lebih banyak mengerjakan tahannuts menyendiri, menjauhkan diri dari keramaian daripada waktu-waktu sebelumnya. Pada malam 17 Ramadan atau bertepatan 6 Agustus 610 Masehi, ketika bertahannuts di gua Hira, datanglah Malaikat Jibril menemui Nabi Muhammad Saw. untuk menurunkan wahyu pertama yaitu surat Al-Alaq ayat 1–5. Gua Hira tertelak di jabal Nur Bukit Cahaya yang terletak kira-kira dua atau tiga mil sebelah utara kota Dakwah Rasulullah Saw. di Makkaha. Mengajarkan tauhid kepada Allah Saw. mengajak masyarakat Arab yang saat itu menyembah berhala agar mengesakan tauhid, menyembah hanya kepada Allah Swt. semata, serta mengakui kerasulan Muhammad Saw. Islam mengajarkan bahwa Allah Swt. adalah Maha Esa, Dialah tempat memohon bagi semua makhluk-Nya, Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada satupun yang menyamai-Nya. b. Memperbaiki akhlak masyarakat MakkahRasulullah Saw. memperbaiki akhlak masyarakat Makkah yang saat itu terbiasa berperilaku jahiliyah, seperti minum minuman keras, berjudi, berzina, dan Menegakkan keadilan dan persamaan derajatIslam mengajarkan persamaan derajat di antara sesama manusia. Masyarakat Arab jahiliyah saat itu masih membedakan derajat laki-laki dan perempuan, dan antara budak dan majikannya. Semua manusia sama derajatnya di sisi Allah Swt., yang membedakan adalah Mengajarkan adanya hari kiamatIslam mengajarkan bahwa setelah alam dunia ini hancur dan akan digantikan dengan alam akhirat. Setiap manusia akan diminta pertanggungjawaban atas perbuatan selama mereka hidup di dunia. Bagi yang beramal saleh dan berperilaku mulia akan mendapat balasan surga. Sebaliknya bagi yang bermaksiat dan perilaku tercela akan dibalas dengan Dakwah Rasulullah Saw. di Makkaha. Dakwah secara sembunyi-sembunyi selama kurang lebih tiga tahunPada mulanya Rasulullah Saw. menyampaikan ajaran Islam kepada anggota keluarga, sahabat, dan orang-orang yang paling dekat dengan secara sembunyi-sembunyi berhasil mengislamkan Khadijah istri Nabi, Abu Bakar sahabat dekat Nabi, Ali bin Abi Thalib sepupu Nabi, Zaid bin Haritsah budak yang dipelihara Nabi, Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Sa'ad bin Abi Waqash, Abdurrahman bin Auf, Talhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidillah bin Jarrah, Arqam bin Abil Arqam, Fatimah binti Khaththab adik Umar bin Khaththab beserta suaminya Said bin Zaid Al- yang disebutkan di atas disebut Assabiqunalawwalun orang-orang yang pertama masuk Islam. Rasulullah Saw. menemui mereka secara perorangan dan mengajarkan Islam dengan sembunyi-sembunyi. Akhirnya mereka memeluk Islam secara sembunyi-sembunyi pula. b. Dakwah secara terang-terangan selama 10 tahunSetelah turun ayat al Hijir ayat 94, Rasulullah Saw. mengundang tokoh-tokoh penting dari kafir Quraisy. Mereka hadir memenuhi undangan tersebut dan terjadi dialog antara Nabi Saw. dengan mereka. Rasulullah Saw. menyampaikan ajaran Islam yang mulia kepada mereka. Pada akhir pertemuan tersebut, mereka mengingkari segala apa yang disampaikan oleh Rasulullah Saw., kecuali paman Nabi Saw.,Dakwah mulai gencar dilakukan oleh Rasulullah Saw. hingga bergema ke seluruh wilayah kota Makkah. Rasulullah Saw. bangkit berdakwah melawan segala kemusyrikan dan segala bentuk penyembahan kepada selain-Nya. Rasulullah Saw. dengan tegas menyatakan bahwa siapa saja yang menyembah berhala dan menjadikannya penolong. Sungguh mereka berada dalam kesesatan yang nyata. Dakwah ini mendapat rintangan dan mendapat tantanngan dari kaum kafir Kaum Kafir QuraisyKaum kafir Quraisy menolak dan menentang ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah Saw. Penolakan dan penentangan ini dipelopori oleh tokoh-tokoh kafir Quraisy, diantaranya Abu Lahab, Abu Jahal dan Abu Sufyan. Ada beberapa faktor yang mendorong kaum kafir Quraisy menentang Islam dan kaum Muslimin, antara lain adalah sebagai berikutPersaingan perebutan kekuasaanPersamaan hak dan derajatTaklid kepada nenek moyangKaum kafir Quraisy juga melakukan pemboikotan terhadap Nabi Muhammad Saw. dan umat Islam. Kaum kafir Quraisy melarang anggota kelompoknya untuk berbicara dengan orang Islam, melakukan jual beli dengan orang Islam; dan menikah dengan orang Keberhasilan Dakwah NabiBerikut adalah penyebab keberhasilan perjuangan dakwah Rasulullah Saw. di kota Makkah Berakhlak muliaMemiliki analisa sosial yang cerdasMemiliki niat yang kuatPenuh kasih sayangMenyampaikan kebenaranMenggunakan strategi yang tepatHikmah Dakwah Rasulullah Saw. di MakkahMenumbuhkan keyakinan bahwa Allah Swt. pasti akan menolong hamba-Nya yang sabar, tabah, dan memiliki semangat tinggi dalam berdakwahMeyakini bahwa semua hidayah datangnya dari Allah Swt., sementara Rasulullah Saw. hanya bertugas menyampaikan mengajarkan persamaan hak dan derajat bagi semua manusia. Setiap orang memiliki kedudukan yang sama di sisi Allah Swt., hanya ketaqwaanlah yang menjadi ukuran kemuliaan di hadapan Allah perjuangan dakwah membutuhkan pengorbanan. Rasulullah Saw. dan para sahabat telah mengorbankan harta benda dan jiwa untuk menengakkan ajaran Islam.

Kedua kepercayaan hari akhirat. Selama di Makkah, materi lain yang ditekankan Rasulullah adalah soal hari kiamat, kebangkitan manusia setelah kematian, dan hisab (pertanggungjawaban amal selama hidup di dunia). Di dalam dakwahnya, Rasulullah menyebutkan beberapa ayat Al-Qur'an yang berkenaan dengan kebangkitan setelah kematian dan hari kiamat.

A. Kompetensi Inti KI KI-2. Mengembangkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerja sama, cinta damai, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI-3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesiik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI-4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar KD Menunjukkan sikap tangguh dan semangat menegakkan kebenaran sebagai implementasi dari pemahaman strategi dakwah Nabi di Mekah. Memahami substansi dan strategi dakwah Rasullullah saw. di Mekah. Mendeskripsikan substansi dan strategi dakwah Rasulullah saw. di Mekah. Diunduh dari C. Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu a. Menerangkan substansi dakwah Rasulullah saw. di Mekah. b. Menjelaskan strategi dakwah yang dilakukan Rasulullah saw. di Mekah. c. Menunjukkan perjuangan yang dilakukan Rasulullah saw. di Mekah. d. Menjelaskan contoh perilaku yang patut diteladani dari sejarah perjuangan Rasulullah saw. di Mekah. e. Mendemonstrasikan atau menyimulasikan contoh perilaku yang patut diteladani dari sejarah perjuangan Rasulullah saw. di Mekah. f. Menjadikan substansi dan strategi dakwah yang dilakukan Rasulullah saw. di Mekah sebagai sumber inspirasi pengembangan pembelajaran dan sumber keteladanan. D. Pengembangan Materi Pengembangan materi ini disajikan sebagai bahan pengayaan dalam menerapkan perilaku perjuangan dakwah yang dilakukan Rasulullah saw. di Mekah. Oleh karena itu, harus dilakukan dengan baik, benar, dan berkelanjutan agar peserta didik benar-benar dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, bahkan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Proses penerapan perilaku mulia, khususnya dalam hal mampu menerapkan perilaku perjuangan dakwah yang dilakukan Rasulullah saw. di Mekah ini dapat berhasil dan terjadi, jika guru memfasilitasi peserta didik dengan hikmah dan keteladanan. Pengembangan materi substansi dan strategi dakwah Rasulullah saw. di Mekah, serta perilaku yang patut diteladani dari perjuangan dakwah yang dilakukan Rasulullah saw. di Mekah tersebut antara lain seperti berikut. a. Menganalisis perjuangan dakwah yang dilakukan Rasulullah saw. di Mekah dari berbagai sumber baik media cetak maupun elektronik b. Membacakan dalil-dalil naqli sebagai dasar perjuangan dakwah yang dilakukan Rasulullah saw. di Mekah dengan nada yang khidmad, menarik, dan indah. c. Menyebutkan silsilah keturunan Rasulullah saw. d. Menjelaskan makna perjuangan dakwah yang dilakukan Rasulullah saw. di Mekah dengan menggunakan ICT. e. Menjelaskan contoh dakwah yang dilakukan Rasulullah saw. di Mekah dengan menerapkan berbagai jenis cara berdakwah, yang lebih mengantarkan pada kreativitas dan inovasi pembelajaran. f. Mendemonstrasikan bacaan hadis-hadis yang terkait dan mendukung lainnya, tentang perjuangan dakwah yang dilakukan Rasulullah saw. di Mekah. Diunduh dari g. Meneliti secara lebih mendalam bentuk perilaku yang patut diteladani dari perjuangan dakwah yang dilakukan Rasulullah saw. di Mekah dengan menggunakan IT. h. Menjelaskan makna perilaku perjuangan dakwah yang dilakukan Rasulullah saw. di Mekah yang patut diteladani dengan menggunakan IT. i. Mengembangkan contoh perilaku yang patut diteladani dari sejarah perjuangan Rasulullah saw. di Mekah menjadi pengembangan pembelajaran dengan menggunakan IT, membuat powerpoint, animasi, demonstrasi, simulasi menjadi video atau ilm pembelajaran PAI dan Budi Pekerti, sebagai sumber inspirasi pengembangan pembelajaran dan sumber keteladanan, bahkan untuk meraih cita-cita. E. Proses Pembelajaran a. Persiapan 1 Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam, menyapa, berdoa, dan tadarus membaca al-Qur’ān surah pendek pilihan atau ayat hafalan yang sudah dipelajari; dengan lancar dan benar atau surat yang sesuai dengan program pembiasaan yang ditentukan sebelumnya, śalatu¥ā’ atau śalatsunnah lainnya, jika memungkinkan, sebagai modiikasi pembukaan pembelajaran, guna pembentukan sikap dan perilaku peserta didik secara bersama-sama berjama’ah. 2 Memperhatikan kesiapan, semangat dan kelengkapan peserta didik, dengan memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, dan mengorganisir kelas dan posisi tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran yang akan diterapkan, berdasarkan metode dan model pembelajaran. 3 Menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai dari materi pembelajaran, yaitu “ perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah”. 4 Model pengajaran yang dapat dipersiapkan dan digunakankan sebagai alternatif dalam kompetensi ini adalah, Debate Learning, Jig Show, Role Playing, mengembangkan kemampuan dan keterampilan skill peserta didik. b. Pelaksanaan Pada kegiatan ini guru dapat mengembangkan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar serta penilaian yang disesuaikan dengan karakteristik dan tujuan materi “perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah”, berdasarkan situasi dan kondisi. Diunduh dari 1 Membuka Relung Hati Guru memberi motivasi peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi dengan menyajikan kajian “Membuka Relung Hati” yang terdapat pada setiap awal bab penyajian buku peserta didik. Dalam hal ini, buku teks peserta didik menyajikan kisah Cahaya Ilahi di Hati Pembunuh Bayaran’, yang menjelaskan perilaku kejahatan Suraqah bin Malik terhadap Rasulullah saw, tatkala Rasulullah saw dalam perjalanan dari Mekah untuk hijrah ke Madinah, tapi Rasulullah saw. dia yang ingin membunuh Rasulullah saw. Tapi justru Rasulullah saw membalasnya dengan kemuliaan’. Guru menyajikan kisah ini sebagai proses pengamatan awal pembentukan pemahaman terhadap penghayatan dan pengamalan agama peserta didik, yang terkait dengan kajian “Perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah”. Kemudian, guru memfasilitasi peserta didik untuk menanggapi, melakukan dan mengerjakan tugas Aktivitas 1 Setelah membaca kisah di atas, kemukakan pendapat kamu tentang kisah tersebut. Kemudian, pelajaran apa saja yang dapat dipetik dari kisah di atas! “Membuka Relung Hati” ini dapat pula dikembangkan melalui penayangan video, ilm, gambar, cerita, atau dengan memperlihatkan guntingan kertas yang sudah dibuat media by design yang berisikan penjelasan yang setara, atau yang lebih kreatif dan inovatif, yang terkait dengan kajian “ Perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah, dengan langkah-langkah sebagai berikut. a Peserta didik secara individu maupun klasikal diminta untuk melihat dan mencermati kajian “Membuka Relung Hati” tentang perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah melalui tayangan video, ilm, gambar, cerita, atau guntingan kertas yang sudah dibuat media by design berdasarkan tema kajian. b Guru meminta peserta didik untuk menanggapi dengan pertanyaan atau pernyataan, baik secara individu maupun kelompok. c Berdasarkan tayangan video, ilm, gambar, cerita, atau dengan memperlihatkan guntingan kertas yang sudah dibuat media by design yang berisikan penjelasan tentang perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah. Guru memberikan penguatan dan Diunduh dari penjelasan kepada peserta didik agar proses mencermati dalam kajian “Membuka Relung Hati” baik secara individu ataupun klasikal berlangsung secara lengkap, baik, dan benar 2 Mengkritisi Sekitar Kita a Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan kajian yang terdapat pada kolom “Mengkritisi Sekitar Kita” berdasarkan kajian yang terdapat pada buku peserta didik, yang merupakan kajian fenomena sosial yang timbul dan berkembang, terkait dengan masalah “perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah”, yaitu dengan mencermati wacana Kegigihan adalah semangat pantang menyerah yang harus dimiliki untuk mencapai kesuksesan’ b Kemudian, guru memfasilitasi peserta didik untuk menanggapi, melakukan dan mengerjakan tugas. Aktivitas 2 Setelah membaca wacana di atas, carilah melalui beberapa literatur tentang orang-orang yang sukses dalam hidupnya! Orang tersebut boleh dari kalangan sahabat Nabi atau generasi berikutnya hingga orang yang masih hidup saat ini. Usahakan satu dengan yang lainnya berbeda tokoh. c Guru dapat mengembangkan bahan kajian yang terdapat pada kolom “Mengkritisi Sekitar Kita” dalam bentuk kajian yang setara atau yang lebih kreatif dan inovatif, yang terkait dengan kajian “Perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah”, melalui video, ilm, gambar, cerita atau dengan memperlihatkan guntingan kertas yang sudah dibuat media by design. d Guru membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok, kemudian setiap kelompok diminta untuk mempersiapkan pertanyaan yang berkaitan dengan bahan kajian yang terdapat pada kolom “Mengkritisi Sekitar Kita” atau video, ilm, gambar, cerita atau dengan memperlihatkan guntingan kertas yang sudah dibuat media by design yang setara berisikan penjelasan tentang perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah, untuk dapat mengetahui keberhasilan proses mengamati materi kajian yang telah dilakukan peserta didik. e Setiap peserta didik atau wakil kelompok mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang telah dipersiapkan, peserta didik atau kelompok lain menanggapi dan menjawab pertanyaan-Diunduh dari pertanyaan, sekaligus berfungsi melahirkan berpikir kritis dan membangun dinamika, dan kreativitas proses pembelajaran dalam menanamkan dan mengembangkan jiwa sosial peserta didik. f Guru memberikan pengarahan, penguatan dan penjelasan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang berkembang, agar lebih logis, terinci, dan sistematis terkait dengan pertanyaan-pertanyaan peserta didik, dalam upaya mencermati dan memahami kajian tentang perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah. 3 Memperkaya Khazanah Dalam kajian “Memperkaya Khazanah”, guru memfasilitasi, membimbing dan mengarahkan peserta didik untuk mampu menemukan dan melahirkan analisis kajian perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah. Oleh karena itulah pada proses pembelajaran materi ini, guru sangat diharapkan dapat memberikan kebebasan kepada peserta didiknya dalam mengakses beragam sumber belajar yang mengantarkan perserta didik menemukan nilai-nilai dan kualitas pemahaman dan penganalisisan tujuan dan hikmah perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah yang bermanfaat, baik di rumah, di sekolah maupun di masyarakat. Dalam hal ini, pada buku teks peserta didik untuk memperkaya khazanah disajikan bahan kajian A. Memahami Substansi dan Strategi Dakwah Rasulullah saw. di Mekah. 1. Substansi Dakwah Rasulullah saw. di Mekah. a. Kerasulan Nabi Muhammad saw. dan Wahyu Pertama b. Ajaran-ajaran Pokok Rasulullah saw. di Mekah 1 Akidah 2 Akhlak Mulia 2. Strategi Dakwah Rasululah saw. di Mekah 1. Dakwah Secara Rahasia/Diam-diam al-Da’wah bi al-Sirr Berdakwah secara diam-diam atau rahasia da’wah bi al-sirr ini dilaksanakan Rasulullah saw. selama lebih kurang tiga tahun. Setelah memperoleh pengikut dan dukungan dari keluarga dan para sahabat, selanjutnya Rasulullah saw. mengatur strategi dan rencana agar ajaran Islam dapat dijarkan dan disebarluaskan secara terbuka. 2. Dakwah Secara Terang-terangan al-Da’wah bi al-Jahr Dakwah secara terang-terangan dimulai ketika Rasulullah saw. menyeru kepada orang-orang Mekah. Seiring Diunduh dari dengan turun pula wahyu Allah Swt. agar Rasulullah saw. melakukannya secara terang-terangan dan terbuka. Mengenai hal tersebut, Allah Swt. berirman, yang artinya “Maka sampaikanlah Muhammad secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang yang musyrik.” al-Hijr/1594. Baca pula irman Allah Swt dalam asy-Syu’āra/26214-216. B. Reaksi Kair Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah saw. Alasan kaum kair menolak dan menentang ajaran yang dibawa Rasulullas saw, diantaranya adalah 1. Kesombongan dan keangkuhan 2. Fanatisme buta terhadap leluhur 3. Eksistensi dan Persaingan Kekuasaan C. Contoh-contoh Penyiksaan Quraisy terhadap Rasulullah saw. dan para pengikutnya 1. Perlakuan penghinaan, kasar, keji dan kotor dari Abu Jahl, Uqbah bin Abi MU’it, Abu Lahab beserta istrinya Ummul Jamil. 2. Adanya pemboikotan Quraisy atas kaum muslimin. 3. Perjanjian Aqabah 4. Peristiwa Hijrah Kaum Muslimin 1. Hijrah ke Abisinia Habsyi 2. Hijrah ke Madinah Kemudian guru memfasilitasi peserta didik untuk menanggapi, melakukan dan mengerjakan tugas Aktivitas 3 Agar ingatan anda tentang sejarah perjuangan dakwah di Mekah semakin melekat, coba anda buat tabel tentang perjuangan dakwah di atas! Mintalah petunjuk guru untuk melakukannya! Guru menekankan tujuan dan hikmah tentang dasar kajian perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah, sebagai dasar dari pemahaman dan penganalisisan, kemudian mengembangkannya ke dalam langkah-langkah pembelajaran berikut. a. Meneliti secara lebih mendalam kajian perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah, berdasarkan tujuan dan hikmah melalui sumber-sumber belajar lainnya baik cetak maupun elektronik, atau dengan menggunakan IT. Diunduh dari b. Agar peserta didik dapat lebih kreatif dalam menunjukkan dan menerapkan pemahaman yang bermanfaat, guru membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan kajian tentang pemahaman dan penganalisisan trhadap tujuan dan hikmah perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah, dengan cara berikut a. Mengingatkan tema diskusi yaitu, memahami kajian perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah, kemudian guru membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok. b. Mengarahkan dan mengendalikan diskusi dengan, menunjuk perwakilan dari setiap kelompok untuk mengatur, mengendalikan dan menemukan penjelasan lebih rinci dalam memahami dan menganalisis tujuan dan hikmah perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah. c. Guru meminta peserta didik menyampaikan, mengemukakan dan mempresentasikan hasil diskusi tentang macam-macam temuan, identiikasi dan pengembangan pemikiran penjelasan sehingga lebih mendapatkan penguatan terhadap pemahaman dan penganalisisan, terkait dengan tujuan dan hikmah perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah sehingga dapat diterapkan dalam memahami kehidupan sehari-hari dengan baik dan benar, baik di sekolah, di rumah, maupun di masyarakat. d. Memotivasi kelompok lainnya untuk memperhatikan, menyimak dan memberikan tanggapan. e. Di dalam pelaksanaannya guru langsung menilai semua aktivitas pembelajaran dan diskusi peserta didik yang berlangsung. f. Membimbing peserta didik untuk menyimpulkan hasil diskusi dan hasil presentasi sehingga lebih aplikatif dalam memahami dan menganalisis tujuan dan hikmah perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah. g. Guru memberikan penguatan, penjelasan tambahan dan sekaligus hasil penilaian berdasarkan proses perkembangan diskusi yang dilakukan peserta didik. 4 Menerapkan Perilaku Mulia Dalam kajian “Menerapkan Perilaku Mulia”, guru dapat mengembangkan proses pembelajaran dengan memfasilitasi, membimbing dan mengarahkan peserta didik untuk mampu melahirkan perilaku senantiasa meneladani perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah. Hal ini akan dapat lebih berhasil dan terjadi, jika guru memfasilitasi dan membimbing peserta didik Diunduh dari dengan hikmah dan keteladanan. Guru sangat diharapkan dapat memberikan kebebasan kepada peserta didiknya dalam mengakses beragam sumber belajar yang mengantarkan perserta didik menemukan nilai-nilai dan kualitas perilaku teladan Rasulullah saw. dalam perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah, yang kemudian dapat diterapkannya dengan baik dan benar di rumah, sekolah, dan masyarakat. Guru melaksanakan proses pembelajaran dengan memfasilitasi peserta didik materi yang terdapat dalam kajian “Menerapkan Perilaku Mulia” yaitu perilaku yang dapat diteladani dari perjuangan dakwah Rasulullah saw. pada periode Mekah di antaranya adalah A. Memiliki Sikap Tangguh. Dalam upaya meraih kesuksesan diperlukan sikap tangguh dan pantang menyerah sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. ketika ia berjuang memberantas kemusyrikan. Sikap tangguh dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat di antaranya a. Menggunakan waktu untuk belajar dengan sungguh-sungguh agar mendapatkan prestasi yang tinggi. b. Secara terus-menerus mencoba sesuatu yang belum dapat dikerjakan sampai ditemukan solusi untuk mengatasinya. c. Melaksanakan segala peraturan di sekolah sebagai bentuk pengamalan sikap disiplin dan tanggung jawab. d. Menjalankan segala perintah agama dan menjauhi larangannya dengan penuh keikhlasan. e. Tidak putus asa ketika mengalami kegagalan dalam meraih suatu keinginan. Jadikanlah kegagalan sebagai cambuk agar tidak mengalaminya lagi di kemudian hari. B. Memiliki Jiwa Berkorban. Perngorbanan mereka tidak hanya berupa harta, keluarga yang ditinggalkan, bahkan rela meregang nyawa untuk memperjuangkan kemerdekaan beragama dan berbangsa. Perilaku yang mencerminkan jiwa berkorban dalam kehidupan sehari-hari misalnya berupa 1. Menyisihkan waktu sebaik mungkin untuk kegiatan yang bermanfaat. 2. Mendahulukan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. 3. Menyisihkan sebagian harta untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Diunduh dari Guru dapat mengembangkan bahan kajian yang terdapat pada kolom “Menerapkan Perilaku Mulia” dalam bentuk video, ilm, gambar, cerita atau dengan memperlihatkan guntingan kertas yang sudah dibuat media by design yang berisikan penjelasan tentang perilaku teladan Rasulullah saw, dalam perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah, sebagai kajian yang setara, atau yang lebih kreatif dan inovatif, sebagai dasar dari penanaman dan penerapan perilaku mulia, kemudian mengembangkannya ke dalam langkah-langkah pembelajaran a. Meneliti secara lebih mendalam bentuk perilaku teladan Rasulullah saw, dalam perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah melalui sumber-sumber belajar lainnya baik cetak maupun elektronik, atau dengan menggunakan IT, b. Menampilkan contoh perilaku teladan berdasarkan tambahan bacaan ayat al-Qur’ān dan hadis-hadis serta kisah-kisah teladan yang mendukung lainnya, tentang perilaku teladan Rasulullah saw, dalam perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah, melalui presentasi, demonstrasi dan simulasi. c. Di dalam pelaksanaannya, guru langsung menilai semua aktivitas presentasi, demonstrasi dan simulasi peserta didik yang berlangsung. d. Membimbing peserta didik untuk menyimpulkan hasil presentasi, demonstrasi dan simulasi, sehingga lebih aplikatif dalam menerapkan perilaku teladan Rasulullah saw, dalam perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah, sebagai sumber kemuliaan diri. e. Guru memberikan penguatan, penjelasan tambahan dan sekaligus hasil penilaian berdasarkan proses perkembangan presentasi, demonstrasi dan simulasi yang dilakukan peserta didik. c. Penutup Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik secara individu maupun kelompok menyimpulkan intisari dari pelajaran tersebut sesuai dengan yang terdapat dalam buku teks peserta didik pada kolom rangkuman, dan melakukan penilaian dari proses komunikasi yang berkembang. Melakukan releksi untuk mengevaluasi semua rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung Diunduh dari 1 Melaksanakan releksi dan kesimpulan sebagaimana yang terdapat dalam buku teks peserta didik pada kolom rangkuman’, serta mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya, dalam menerapkan perilaku perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah, baik di rumah, di sekolah dan maupun di masyarakat. 2 Guru dan peserta didik menyimpulkan intisari dari pelajaran tersebut pada kolom “Menerapkan Perilaku Mulia”, guru membimbing peserta didik untuk memberikan tanda √ pada kolom selalu’, sering’, jarang’ atau sudah menerapkannya dengan baik’, kadang-kadang menerapkannya, akan menerapkannya’, dll guru dapat mengembangkannya berdasarkan situasi dan kondisi. 3 Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik secara individu maupun kelompok, bagi peserta didik yang belum menguasai pembelajaran perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah, melakukan kegiatan remedial, atau pengembangan materi bagi peserta didik yang lebih berkembang secara kreatif, inovatif dan produktif. 4 Menyampaikan tema dan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. F. Penilaian Guru dapat melakukan penilaian berdasarkan sajian evaluasi yang terdapat pada buku peserta didik, berupa Uji Pemahaman, Uji Penerapan perilaku dan Releksi, serta melakukan pengembangan penilaian sebagaimana contoh di bawah ini a. Releksi Berilah tanda “cek”  yang sesuai dengan kebiasaan kamu terhadap pernyataan-pernyataan yang tersedia! No Pernyataan Kebiasaan Selalu Sering Jarang Tidak Pernah Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1 1 Saat kegiatan ekstrakurikuler saya melaksanakan śalat. 2 Saya berusaha mematuhi peraturan sekolah meskipun tidak ada guru yang mengawasi. Diunduh dari 3 Saya berusaha mengingatkan dan menegur teman yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan dan tata tertib sekolah. 4 Saya merasa tenang dan tenteram jika mematuhi peraturan dan tata tertib sekolah. 5 Saya merasa senang dan gembira bila mengingatkan dan menegur teman yang melanggar peraturan dan tata tertib sekolah. 6 Saya berusaha mengajak teman-teman untuk melaksanakan śalat. 7 Saya merasa menyesal bila meninggalkan śalat. a. Penilaian pengamatan Releksi skor penilaiannya Selalu skor 4 Sering skor 3 Jarang skor 2 Tidak Pernah skor 1 Nilai akhir = jumlah skor yang diperoleh peserta didik skor tertinggi 4 × 100 b. Diskusi Aspek dan rubrik penilaian 1 Kejelasan dan kedalaman informasi a Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan kedalaman informasi lengkap dan sempurna, skor 100. b Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman informasi lengkap dan kurang sempurna, skor 75. c Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman informasi kurang lengkap, skor 50. d Jika kelompok tersebut tidak dapat memberikan penjelasan dan kedalaman informasi, skor 25. Diunduh dari Contoh Tabel No. Nama Peserta Didik Aspek yang dinilai Jumlah Skor Nilai Ketuntasan Tindak Lanjut Kejelasan dan Kedalaman Informasi T TT R P 1. Dst. 2 Keaktifan dalam diskusi a Jika kelompok tersebut berperan sangat akif dalam diskusi, skor 100. b Jika kelompok tersebut berperan akif dalam diskusi, skor 75.
PAIVII BAB 12 Al Khulafau Ar Rasyidin Penerus Perjuangan Nabi Muhammad saw. Mereka memiliki akhlak mulia karena selalu meneladani akhlak Rasulullah saw. Abu Bakar As-Siddiq. Umar dilahirkan di kota Mekah dari suku Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy, suku terbesar di kota Mekah saat itu.
Viewflipping ebook version of BAB IX Meneladani Perjuangan Rasulullah SAW di Madinah. published by ayidadirukmana on 2022-04-28. Interested in flipbooks about BAB IX Meneladani Perjuangan Rasulullah SAW di Madinah.? Check more flip ebooks related to BAB IX Meneladani Perjuangan Rasulullah SAW di Madinah. of ayidadirukmana. Share BAB IX Meneladani Perjuangan Rasulullah SAW di Madinah MeneladaniPerjuangan Dakwah Rasulullah saw. di Mekah; Semester 2. Meniti Hidup dengan Kemuliaan; Malaikat selalu Bersamaku; Hikmah Ibadah Haji, Zakat, dan Wakaf dalam Kehidupan; Aku selalu Dekat dengan Allah Swt. Nikmatnya Mencari Ilmu dan Indahnya Berbagi Pengetahuan; Menjaga Martabat Manusia dengan Menjauhi Pergaulan Bebas dan Zina; B .
  • gygrbh0ge8.pages.dev/385
  • gygrbh0ge8.pages.dev/50
  • gygrbh0ge8.pages.dev/461
  • gygrbh0ge8.pages.dev/772
  • gygrbh0ge8.pages.dev/669
  • gygrbh0ge8.pages.dev/364
  • gygrbh0ge8.pages.dev/884
  • gygrbh0ge8.pages.dev/30
  • gygrbh0ge8.pages.dev/316
  • gygrbh0ge8.pages.dev/540
  • gygrbh0ge8.pages.dev/94
  • gygrbh0ge8.pages.dev/851
  • gygrbh0ge8.pages.dev/323
  • gygrbh0ge8.pages.dev/293
  • gygrbh0ge8.pages.dev/868
  • materi meneladani perjuangan rasulullah saw di mekah