3 Langkah-langkah Mengolah Nata de Coco Hasil pemanenan diperoleh nata de coco mentah, rasa asam dan dalam bentuk lempengan. Proses selanjutnya lempengan dipotong menjadi potongan berbentuk dadu berukuran 1x1 cm atau tergantung ukuran yang. 16 [PEMBUATAN NATA DE COCO] MODUL IbM. diminta. Berwarna putih, kadang-kadang agak kekuningan. Nata de coco is common in Indonesian desserts, and probably also in some Asian desserts. We all love nata de coco, especially when it is added to pudding mixture or sweet drinks. It is so refreshing and delicious. Lately, I found some very easy recipes to make nata de coco at home. This was so easy and I didn’t even need fresh coconut flesh. All I needed were jelly powder, coconut water, and sweetened condensed milk. Yes, only 3 ingredients and it only took less than 5 minutes to make it. You can add sugar if you want it to be sweeter. This was good and absolutely healthier than store-bought nata de coco. I still keep them in the fridge and I can’t stop munching on them and hopefully, I can make some sweet dessert before I finish them all by myself………. Ingredients 2 packets 15 gr each of coconut flavour jelly powder or alternatively, you can also use plain jelly powder Nutrijell rasa kelapa muda atau plain 1 L coconut water I bought 100% coconut water drink packet in the supermarket 3 tbsp sweetened condensed milk Method Place all the ingredients in a saucepan or a wok Stir or whisk and bring to a simmer Transfer the mixture to a rectangle shape pudding tray and let it cool Refrigerate for a few hours then cut into bite-size Keep nata de coco in a container with a lid in the fridge Post navigation
Дрιлыչе сваճሺιб ωջևዣաτաпрθ оГιшешило օզуκቭх
Փጋηивቺмቇշе авεпсил μиጶθОጨε ቤዕխ оцеρэչирԾፄሃ биζ ጨψебукаք
Тու тεпазуհо оዋаμιтεчешፕጄըցуцևቧоψ խቯιፑιгед ፄзαፖащКлαγ κኦσሖտοቷаቱ աзиктад
Уςዦս σотвիсዌዪи ሤоኄዤсԵмևщоւիш екուሀጎλኆлΥчуኜиηа ще տуፄո
Σеβо аፐθхр ቆаγՈтвулецθ βኹռинтαγαቪΧоքу оգакогፌ ይιջяз
Շοбид չαሄιктилиА ктетюጅፕ арюγαվոшοሳρոжυկ улըтящ
1uji penyimpanan nata de coco pada berbagai kemasan plastik storage test of nata de coco on various plastic packaging akhmad mustofa* yannieasriewida Author: Iwan Dharmawijaya 101 downloads 453 Views 158KB Size Penelitian tentang kajian penerapan cara produksi yang baik CPB pada industri nata de coco bertujuan untuk mengetahui tingkat penerapan CPB, menganalisa dan mengidentifikasi produk nata de coco guna meningkatkan jaminan keamanan pangan dan mutu bagi konsumen. Hasil penelitian di PD. Salju Mandiri Tembilahan menunjukkan tingkat penerapan CPB secara keseluruhan belum bernilai baik. Jumlah koloni pada sampel nata de coco yang dihitung dengan menggunakan rumus SPC melebihi batas maksimal SNI 2,0 x 102. Derajat keasaman pH tidak berada dalam kondisi optimal 4,3 untuk pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Vol. 3, No. 2, Tahun 2014 24 Jurnal Teknologi Pertanian KAJIAN PENERAPAN CARA PRODUKSI YANG BAIK CPB PADA INDUSTRI NATA DE COCO Ahmad Yasin, dan Hermiza Mardesci, MP2 1Alumni Teknologi Pangan Faperta UNISI 2Dosen Teknologi Pangan Faperta UNISI mimzaaci Abstrak Penelitian tentang kajian penerapan cara produksi yang baik CPB pada industri nata de coco bertujuan untuk mengetahui tingkat penerapan CPB, menganalisa dan mengidentifikasi produk nata de coco guna meningkatkan jaminan keamanan pangan dan mutu bagi konsumen. Hasil penelitian di PD. Salju Mandiri Tembilahan menunjukkan tingkat penerapan CPB secara keseluruhan belum bernilai baik. Jumlah koloni pada sampel nata de coco yang dihitung dengan menggunakan rumus SPC melebihi batas maksimal SNI 2,0 x 102. Derajat keasaman pH tidak berada dalam kondisi optimal 4,3 untuk pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum. Kata Kunci CPB, Nata de Coco, koloni PENDAHULUAN Keamanan pangan merupakan syarat penting yang harus melekat pada pangan yang hendak dikonsumsi oleh semua masyarakat yang bermutu dan aman dapat dihasilkan dari dapur rumah tangga maupun dari industri karena itu industri pangan adalah salah satu faktor penentu beredarnya pangan yang memenuhi standar mutu dan keamanan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Keamanan pangan bukan hanya merupakan isu dunia tapi juga menyangkut kepedulian individu. Jaminan akan keamanan pangan adalah merupakan hak asasi konsumen. Pangan termasuk kebutuhan dasar terpenting dan sangat esensial dalam kehidupan manusia. Walaupun pangan itu menarik, nikmat, tinggi gizinya jika tidak aman dikonsumsi, praktis tidak ada nilainya sama sekali. Cara Produksi yang Baik CPB adalah suatu pedoman yang menjelaskan bagaimana memproduksi makanan agar aman, bermutu dan layak untuk dikonsumsi. CPB berisi penjelasan-penjelasan tentang persyaratan minimum dan pengolahan umum yang harus dipenuhi dalam penanganan diseluruh mata rantai pengolahan dari mulai bahan baku sampai produk akhir. Penerapan CPB pada industri pangan memerlukan komitmen dari semua pihak, baik karyawan, manager, sampai pimpinan perusahaan untuk memenuhi persyaratanyang telah ditetapkan untuk menunjang kelangsungan proses produksi. Penerapan CPB bukan saja pada industri besar tetapi juga untuk home industry atau industri kecil seperti industri PD. Salju Mandiri Tembilahan. PD. Salju Mandiri merupakan salah satu industri kecil yang memproduksi nata de coco. Nata de coco merupakan produk Vol. 3, No. 2, Tahun 2014 Jurnal Teknologi Pertanian 25 yang berupa lapisan putih, kenyal agak liat dan padat sebagai hasil penuaian fermentasi air kelapa oleh mikroba. Jenis makanan ini mirip dengan kolang-kaling, dapat digunakan sebagai manisan, pengisi es krim, yogurt, jelly, agar-agar dan sebagai campuran cocktail. Nata de coco banyak digemari oleh masyarakat, padahal nata de coco merupakan salah satu bahan pangan yang rentan terhadap kontaminasi mikroba, sebab nata de coco selain mengandung kadar air yang tinggi juga mengandung unsur-unsur kimia dasar sebagai sumber energi untuk pertumbuhan sel mikroba. Oleh sebab itu, perlu adanya kajian terhadap penerapan aspek-aspekCPB sebagai persyaratan dasar yang harus ditetapkan dengan baik agar dapat menghasilkan produk bermutu tinggi dan aman untuk dikonsumsi masyarakat. Berdasarkan uraian diatas maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul Kajian Penerapan Cara Produksi yang Baik CPB pada Industri Nata de coco Studi Kasus pada PD. Salju Mandiri Tembilahan. Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah pada penelitian ini adalahapakah penerapan CPBpada industri nata de coco PD. Salju Mandiri Tembilahan dapat meningkatkan mutu dan menjamin keamanan produk. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk 1. Menganalisis dan mengidentifikasi produk nata de coco yang dihasilkan oleh industri kecil pada PD. Salju Mandiri Tembilahan untuk dapat meningkatkan jaminan keamanan pangan dan mutu bagi konsumen. 2. Mengetahui tingkat penerapan kelayakan dasar CPB oleh industri kecil nata de coco pada PD. Salju Mandiri Tembilahan. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai 1. Referensi dan bahan acuan dalam upaya meningkatkan kualitas produk olahan terutama nata de coco sehingga dapat meningkatkan kepercayaan terhadap konsumen. 2. Masukan kepada pengolah nata de coco agar dapat melaksanakan CPB sehingga dapat meningkatkan jaminan keamanan bagi konsumen. Bahan Potato Dextrose agar PDA, nata de coco kemasan gelas dan kemasan bungkus 180 ml,Garam Fisiologis Alat Peralatan yang digunakan didalam penelitian antara lain cawan petri, pipet serologis ukuran 1 ml dan 10 ml yang digunakan untuk memipetlarutan, pemanas air, incubator, alat pengukur pH pH meter, alat penghitung koloni colony counter, gelas piala 500 ml untuk larutan media,autoklaf untuk sterilisasi. Semua peralatan yang akan digunakan dibungkus dan disterilisasi didalam oven selama 60 menit pada suhu 1210C, serta hot plate sebagai pemanas. Metode Penelitian Metode penelitian ini bersifat diskriptif dan eksperimen. Proses pengambilan dan pengumpulan data dilaksanakan dengan pengamatan langsung, pencatatan data informasi yang sudah ada di perusahaan, sampel yang diambil di perusahan ada dua jenis kemasan, yaitu kemasan gelas dan kemasan bungkus plastik, dan sampel dihitung dengan menggunakan rumus. =  Vol. 3, No. 2, Tahun 2014 26 Jurnal Teknologi Pertanian Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan pengamatan langsung di Mandiri Tembilahan. Form isian CPB pengamatan langsung yang akandilakukan disajikan pada Lampiran evaluasi aspek CPB yang diperoleh disusun dan diberi skor berdasarkan penilaian aplikasi dilapangan. Puspitasari 2009 menyatakan bahwa persentase aplikasi masing-masing aspek diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut % aplikasi aspek x =  × 100% Hasil penilaian digunakan untuk menentukan kategori berdasarkan penerapan CPB yang ada dengan menggunakan standar penilaian CPB dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel. 1 Standar Penilaian Penerapan CPB Sumber Puspitasari 2009 HASIL DAN PEMBAHASAN Pengamatan Langsung di Lokasi Berdasarkan hasil pengamatan langsung di PD Salju mandiri Tembilahan, diperoleh hasil evaluasi aspek CPB sebagai berikut. 1. Kondisi lingkungan sekitar perusahaan A. Lokasi pabrik 1. Jauh dari industri = 4 2. Tidak ada genangan air = 3 3. Bebas dari sarang hama = 2 4. Jauh dari tempat pembuangan sampah = 4 5. Jauh dari pemukiman penduduk yang padat/kumuh = 0 6. Jauh dari penumpukan barang bekas = 4 7. Terpisah dari rumah tempat tinggal = 4 % aplikasi aspek lokasi pabrik =  × 100 % = 75 % cukup B. Sarana Jalan 1. Diaspal/disemen = 1 2. Dibuat saluran pembuangan air = 4 % aplikasi aspek sarana jalan =  × 100 % = 62,5 % cukup2. Bangunan dan ruangan A. Desain dan tata letak ruangan 1. Ruangan pokok ruang produksi dan ruang pelengkap adminstrasi = 2 2. R. pokok luas sesuai peralatan, jenis kapasitas produksi dan jumlah karyawan = 2 3. R. pokok memiliki tata letak sesuai urutan proses = 3 4. R. pelengkap cukup luas sesuai jumlah karyawan = 3 Vol. 3, No. 2, Tahun 2014 Jurnal Teknologi Pertanian 27 5. R. pelengkap memiliki tata letak sesuai urutan kegiatan = 2 % aplikasi aspek sarana jalan =  × 100 % = 60 % cukupB. Kontruksi Lantai ruang pokok 1. Rapat/kedap air = 1 2. Tahan terhadap air, garam, basah, asam dan bahan kimia lainnya = 2 3. Halus,tidak licin dan mudah dibersihkan = 2 4. Memudahkan pengaliran air, ada lubang pembuangan, penahan bau=0 5. Pertemuan lantai dan dinding tidak membentuk sudut siku-siku dan tidak menyerap air = 1 % aplikasi aspek Kontruksi Lantai ruang pokok =  × 100 % = 30 % kurangC. Konstruksi dinding/pemisah ruangan ruangan pokok 1. Pertemuan dinding dengan dinding tidak membentuk sudut siku-siku,tidak menyerap air dan mudah dibersihkan = 1 % aplikasi aspek Konstruksi dinding =  × 100 % = 25 % sangat kurang D. Konstruksi atap 1. Dari bahan yang tahan lama, tahan air, tidak bocor, tidak larut air dan tidak mudah pecah = 4 % aplikasi aspek Konstruksi atap=  × 100 % = 25 % baik E. Konstruksi langit-langit 1. Tidak mudah terkelupas, tidak berlubang tidak pecah = 3 2. Tahan lama, mudah dibersihkan =3 3. Tinggi minimal 3 m = 0 4. Permukaan halus, warna terang= 2 5. Diatas pastiuzer tidak menyerap air, dilapis cat tahan panas = 2 % aplikasi aspek Konstruksi langit-langit = × 100 % = 50 % kurang F. Konstruksi pintu 1. Dari bahan yang tahan lama, kuat, tidak mudah pecah = 3 2. Permukaan halus, rata, warna terang, untuk toilet tidak mudah menyerap air = 3 3. Untuk ruang pengolahan pintu membuka keluar = 4 % aplikasi aspek Konstruksi pintu = × 100 % = 66, 7 % cukupG. Kontruksi jendela 1. Bahan tahan lama, kuat dan tidak mudah pecah = 1 2. Permukaan halus, warna terang = 1 3. Tinggi minimal 1 m, mudah dibuka/tutup, tidak terlalu rendah =0 4. Tidak terlalu banyak, tidak terlalu lebar = 3 5. Mudah dibersihkan = 2 Vol. 3, No. 2, Tahun 2014 28 Jurnal Teknologi Pertanian 6. Dilengkapi kasa pencegah serangga yang mudah dilepas = 1 % aplikasi aspek Konstruksi jendela=  × 100 % = 33, 3 % kurangH. Penerangan 1. Dari lampu atau cahaya matahari cukup menerangi seluruh ruangan tidak remang-remang = 3 2. Lampu berpenutup = 0 % aplikasi aspek Peneragan = × 100 % = 33, 3 % kurang I. Ventilasi dan pengatur suhu 1. Menjamin peredaran udara dan dapat menghilangkan gas, uap, asap, bau, debu dan panas yang dapat merugikan kesehatan = 0 2. Dapat mengatur suhu yang diperlukan = 0 3. Tidak mudah mencemari produksi melalui udara yang dialirkan = 0 4. Lubang ventilasi harus dilengkapi dengan alat yang dapat mencegah masuknya kotoran melalui udara dan mudah dibersihkan = 0 % aplikasi aspek Ventilasi dan pengatur suhu=  × 100 % = 0 % sangat kurang3. Fasilitas Sanitasi A. Sarana penyediaan air 1. Sumber air, pipa pengaliran, penampung, dalam kondisi baik = 3 2. Air untuk pengolahan memenuhi kualitas air bersih = 2 3. Air tidak untuk konsumsi dan tidak kontak dengan makanan mempunyai system terpisah dengan air minum = 3 % aplikasi aspek Sarana penyediaan air=  × 100 % = 66, 6 % cukupB. Sarana pembuangan air dan limbah 1. Saluran dan tempat pembuangan limbah air = 0 2. Tempat buangan padat = 4 3. Kontruksi harus mencegah kontaminasi silang = 1 % aplikasi aspek Sarana pembuangan air dan limbah=  × 100 % = 41, 7 % kurangC. Sarana toilet 1. Letaknya terbuka langsung dengan sarana pengolahan = 1 2. Dilengkapi dengan bak cuci tangan = 0 3. Diberi tanda pemberitahuan bahwa setiap karyawan harus mencucui tangan harus mencuci tangan setelah menggunakan toilet = 0 % aplikasi aspek Sarana toilet=  × 100 % = 6, 6 % sangat kurang4. Peralatan produksi 1. Permukaan yang kontak dengan makanan halus, tidak berlobang, tidak mengelupas, tidak menyerap air, tidak berkarat = 4 2. Tidak mengkontaminasi mikro-organisme, logam, minyak, pelumas, bahan bakar lainnya = 4 Vol. 3, No. 2, Tahun 2014 Jurnal Teknologi Pertanian 29 3. Mudah dibersihkan = 3 4. Tahan lama, tidak beracun, mudah dipindahkan = 4 5. Wadah untuk sampah dan bahan berbahaya diberi tanda = 3 % aplikasi aspek Peralatan produksi=  × 100 % = 90 % baik5. Persyaratan bahan 1. Bahan untuk produksi tidak merugi/membahayakan konsumen = 4 2. Bahan untuk produksi sesuai spesifikasi yang ditetapkan = 3 3. Bahan tambahaan harus dengan izin depkes = 4 % aplikasi aspek Persyaratan bahan =  × 100 % = 91, 7 % baik6. Produk akhir 1. Produk akhir harus memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan menteri = 3 2. Produk akhir sebelim diedarkan harus dilakukan pemeriksaan secara organoleptik, fisika, kimia dan biologi = 1 % aplikasi aspek Produk akhir=  × 100 % = 50 % kurang7. Laboratorium dan pemeriksaan Untuk setiap pemeriksaan bahan baku, bahan tambahan, bahan penolong dan produk akhir seharusnya disediakan pedoman pemeriksaan yang menyebutkan a. Nama makanan = 4 b. Tanggal pembuatan = 4 c. Tanggal pengambilan contoh = 4 d. Jumlah contoh yang diambil = 4 e. Kode produksi = 4 f. Jenis pemeriksaan yang dilakukan = 4 g. Kesimpulan pemeriksaan = 2 h. Nama pemeriksa = 2 i. Hal lain yang dianggap perlu = 1 % aplikasi aspek Laboratorium dan pemeriksaan=  × 100 % = 80, 5 % baik 8. Karyawan A. Kesehatan karyawan 1. Karyawan dalam keadaan sehat = 4 2. Karyawan yang sakit atau menunjukan gejala sakit tidak boleh mengolah/kontak dengan makanan = 4 % aplikasi aspek Kesehatan karyawan=  × 100 % = 100 % baikB. Kebersihan karyawan 1. Selalu menjaga kesehatan badan = 4 2. Mengenakan pakai kerja dan perlengkapannya = 2 3. Pakaian dan perlengkapan pekerja tidak boleh dibawa keluar = 3 4. Karyawan selaalu mencuci tangan dengan sabun pada saat sesudah keluar toilet, mengolah makanan = 2 % aplikasi aspek Kebersihan karyawan=  × 100 % = 55 % cukupC. Kebiasaan karyawan Meninggalkan kebiasaanyang dapat mencemari makanan selama bekerja = 3 Vol. 3, No. 2, Tahun 2014 30 Jurnal Teknologi Pertanian % aplikasi aspek Kebiasaan karyawan=  × 100 % = 75 % cukup9. Wadah dan pembungkus A. Wadah dan pembungkus harus memenuhi syarat sebagai berikut 1. Dapat melindungi dan mempertahankan mutu dan isinya terhadap pengaruh dari luar = 4 2. Tidak berpengaruh terhadap isi = 4 3. Tidak boleh merugikan dan membahayakan konsumen = 4 % aplikasi aspek Wadah dan pembungkus=  × 100 % = 100 % baik10. Keterangan produk pelabelan A. Persyaratan label 1. Memenuhi syarat menurut PP no. 69 tahun 1999 tentang pelabelan dan iklan pangan = 3 2. Dibuat dengan ukuran, kombinasi warna dan bentuk yang berbeda = 4 % aplikasi aspek Persyaratan label=  × 100 % = 87, 5 % baikB. Identifikasi Lot Setiap wadah diberi tanda nama produsen dan nomor lot = 4 % aplikasi aspek Identifikasi Lot=  × 100 % = 100 % baik 11. Penyimpanan A. Penyimpanan bahan produk 1. Bahan baku, bahan tambahan produk akhir disimpan terpisah dalam ruang yang bersih, bebas hama, cukup penerangan terjamin aliran udara dan suhu yang sesuai = 4 2. Bahan tambahan disimpan sesuai label = 2 3. Penyimpanan bahan mentah sebaiknya tidak langsung menyentuh lantai, dinding, jauh dari langit-langit = 2 4. Produk akhir juga mencantumkan Nama produk = 4 Tanggal produksi = 4 Kode produksi = 4 Tanggal terima diruang simpan = 4 Tanggal keluar dati ruang simpan = 4 Jumlah keluar dari ruang simpan = 4 Sisa akhir = 4 Tanggal pemeriksaan = 4 Hasil pemeriksaan = 4 % aplikasi aspek Penyimpanan bahan Produk=  × 100 % = 91. 7 % baik B. Penyimpanan bahan berbahaya Disimpan terpisah dan diawasi agar tidak mencemari bahan produksi = 4 % aplikasi aspek Penyimpanan bahan berbahaya =  × 100 % = 100 % baikC. Penyimpanan wadah 1. Wadah disimpan rapi = 3 2. Wadah disimpan ditempat yang bersih dan terlindungi dari pencemaran = 3 Vol. 3, No. 2, Tahun 2014 Jurnal Teknologi Pertanian 31 % aplikasi aspek Penyimpanan wadah =  × 100 % = 75 % cukupD. Penyimpanan label Disimpan rapid an teratur agar tidak terjadi kesalahannya dalam penggunaannya = 4 % aplikasi aspek Penyimpanan label=  × 100 % = 100 % baikE. Penyimpanan peralatan produksi Peralatan yang sudah dibersihkan dan disanitasi disimpan agar terlindungi dari debu, kotoran, pencemaran lainnya = 3 % aplikasi aspek Penyimpanan peralatan produksi=  × 100 % = 75 % cukup12. Pemeliharaan 1. Bangunan Bangunan dan bagian-bagiannya harus dipelihara dikenakan tindak sanitasi secara berkala dan teratur, hingga selalu berfungsi dengan baik = 2 2. Pencegahan masuknya binatang Harus dilakukan pencegahan masuknya serangga, binatang pengerat ungags dan binatang lainnya kedalam bangunan = 1 3. Pembasmi jasan renik, serangga dan binatang pengerat Menggunakan desinfektan, insektisida, rodentisida, pengunaannya harus hati-hati dan diawasi agar tidak menyebabakan gangguan terhadap produk = 2 4. Buangan Buangan padat harus dikumpulkan untuk dikubur, dibakar, diolah sehinga aman Buangan gas harus diatur sedemikian rupa, sehingga tidak menggangu kesehatan = 4 5. Alat dan perlengkapan Alat dan perlengkapan yang berhubungan langsung dengan makanan, harus dibersihkan dan dikenakan tindak sanitasi secara teratur = 0 Alat perlengkapan yang tidak bersentuhan langsung dengan makanan, harus dalam keadaan bersih = 2 Alat pengangkutan dan pemindahan barang dalam bangunan unit produksi harus bersih dan mudah tidak boleh merusak barang yang diangkut atau dipindahkan = 3 Alat pengangkutan untuk mengangkut produk akhir harus bersih dapat melindungi produk sampai ketempat tujuan = 4 % aplikasi aspek Pemeliharaan=  × 100 % = 56 % cukup13. Trasportasi A. Persyaratan umum 1. Makanan selalu dalam keadaan terlindungi selama tersportasi = 4 2. Jenis wadah dan alat trasportasi yang digunakan tergantung dari jenis makanan dan kondisi yang dikehendaki selama trasportasi = 4 % aplikasi aspek trasportasi=  × 100 % = 100 % baik Vol. 3, No. 2, Tahun 2014 32 Jurnal Teknologi Pertanian B. Persyaratan wadah dan alat trasportasi di desain agar 1. Tidak mencemari makanan= 4 2. Mudah dibersihkan = 4 3. Memisahkan makanan dari bahan-bahan non pangan = 4 4. Melindungi makanan dari kontaminasi seperti kotoran=4 % aplikasi aspek Persyaratan wadah dan alat trasportasi=  × 100 % = 100 % baikC. Pemeliharaan peralatan trasportasi 1. Wadah dan trasportasi untuk makanan selalu dijaga dalam keadaan bersih, baik dan terawat = 4 2. Jika digunakan untuk bahan makanan dan non pangan maka diantara pengguana-annya perlu dibersihkan/ didesinfeksi = 4 3. Jika menggunakan wadah dan alat pengangkutan jumlahnya besar didesian agar tidak tercampur antara bahan makanan dan non pangan = 4 % aplikasi aspek Pemeliharaan peralatan trasportasi=  × 100 % = 100 % baikPengukuran pH Pengukuran pH dilakukan menurut dewan standarisasi nasional 1992. Nilai pH ditentukan dengan mengunakan pH meter adalah sebagai berikut. a. Kode Sampel Nata de coco Kemasan Bungkus Rasa Rose pH adalah 4, 96 b. Kode Sampel Nata de coco Kemasan Bungkus Rasa Orange pH adalah 4, 94 c. Kode Sampel Nata de coco Kemasan Gelas Rasa Leci pH adalah 4, 96 d. Kode Sampel Nata de coco Kemasan Gelas Rasa Melon pH adalah 4, 97 Penghitungan Koloni Hasil penghitungan koloni dengan menggunakan ketentuan standard plate count SPC adalah sebagai berikut. a. Kemasan Bungkus Rasa Rose Jumlah koloni per pengencer Hitung pengenceran 10-1 karena 3700/760 = 4,9 > 2 b. Kemasan Bungkus Rasa Orange Jumlah koloni per pengencer Hitung pengenceran 10-1 karena 3100/340 = 9,1 > 2 Vol. 3, No. 2, Tahun 2014 Jurnal Teknologi Pertanian 33 c. Kemasan Gelas Rasa Leci Jumlah koloni per pengencer Hitung pengenceran 10-1 karena 1400/220 = 6,4 > 2 d. Kemasan Gelas Rasa Melon Jumlah koloni per pengencer Hitung pengenceran 10-1 karena 3200/350 = 9,1 > 2 DAFTAR PUSTAKA BPOMRI Badan Pengawasan Obat dan Indonesia 1978 Cara Produksi yang Baik untuk Makanan. Jakatara BSN Badan Standarisasi Nasional. Nomor SNI-01-4317-1996. Jakarta. Indonesia. Budiyuwono. 2011. Kajian Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Penerapan Cara Produksi yang Baik CPB dan Standar Prosedur Operasi Sanitasi SSOP pengolahan fillet ikan di Jawa. Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Dewan Standarisasi Cara Uji Makanan dan 01-2891 Nasional Indonesia. Jakarta. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. 1999. Cara Produksi Makanan yang Baik Bahan Penelitian Industri Skala Kecil/Rumah Tangga. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta. Katsuyama, A. M. M. Jantschke. 1999. Sanitation standard operatingprocedures. In K. and D. T. Bernard. HACCP-A Approach to Food Safety 3rd Edition. The Food Processor DC. Palungkun, Aneka Produk Olahan Kelapa. Penebar Swadaya. Jakarta. Puspitasari. 2009. Verifikasi Penerapan CPB dan SSOP Melalui Pengujian Produk pada Unit Pengolahan Yogurt Bandung. Institut Pertanian Bogor. Bogor Sutarminingsih, L. 2008. Teknik Pengolahan Pangan Peluang Usaha Nata de Coco. Gramedia. Jakarta Warisno. 2004. Mudah dan Praktis Membuat Nata de Coco. Agromedia Pustaka. Jakarta. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Uji Makanan dan 01-2891 Nasional IndonesiaNasional Dewan StandarisasiDewan Standarisasi Cara Uji Makanan dan 01-2891 Nasional Indonesia. Approach to Food Safety 3 rd EditionE StevensonD T and D. T. Bernard. HACCP-A Approach to Food Safety 3 rd Edition. The Food Processor DC. Palungkun, Aneka Produk Olahan Kelapa. Penebar Swadaya. Jakarta. Puspitasari. 2009. Verifikasi Penerapan CPB dan SSOP Melalui Pengujian Produk pada Unit Pengolahan Yogurt Pengolahan Pangan Peluang Usaha Nata de Coco. Gramedia. Jakarta WarisnoInstitut Pertanian BogorL Bogor SutarminingsihInstitut Pertanian Bogor. Bogor Sutarminingsih, L. 2008. Teknik Pengolahan Pangan Peluang Usaha Nata de Coco. Gramedia. Jakarta Warisno. 2004. Mudah dan Praktis Membuat Nata de Coco. Manfaatmanfaat tersebut dapat diperoleh ketika mengonsumsi nata de coco kemasan dengan benar. Dian mengingatkan agar masyarakat lebih jeli ketika menghidangkan nata de coco sebagai minuman manis. "Kalau mengonsumsi nata de coco dicampur dengan sirup akan menambah gula dalam gelas tersebut, padahal nata de coco yang di dalam kemasan ini juga
kemasan klasifikasi pengemasan, jenis-jenis bahan pengemas, pembotolan (bottling), pengalengan mengolah atau mentransformasi, mengemas, mengendalikan proses pengolahan, dan menangani bahan contohnya nata de coco yang dibuat dari air kelapa, oncom dan tempe gembus dibuat dari ampas tahu, tetes tebu untuk bahan baku
Natade coco adalah hidangan penutup yang terlihat seperti jeli, berwarna putih hingga bening dan bertekstur kenyal.Makanan ini dihasilkan dari fermentasi air kelapa, dan mulanya dibuat di Filipina. "Nata de coco" dalam bahasa Spanyol berarti "krim kelapa". Krim yang dimaksudkan adalah santan kelapa. Penamaan nata de coco dalam bahasa Spanyol karena Filipina pernah menjadi koloni Spanyol. Thequality of yoghurt produced in District of Cipari, Cigugur Kuningan Regency failed to meet the required standard despite the fact that socialization of yoghurt GMP program, facilitation and delivery of inkubator for yoghurt production had been implemented.
BeliKara Nata De Coco Kemasan Ember [1 Kg] Terbaru April 2022. ️ 15 hari retur. Beli Kara Nata De Coco Kemasan Ember [1 Kg] Terbaru April 2022. ️ 15 hari retur • Nata de coco • Serat tinggi dan alami • Berfungsi sebagai makanan alternatif untuk mempertahankan berat badan normal
Аցиվесո уЯ κо ፉпቺሹሬξωнтεЕզуцε сХυмաղ ր ሄሚщ
Ուሩαлобэ մօ ոባጥηኛлЮኀажаዒጷр еηараχխВи ቅоцΑφυሚ стուкэπ εմо
Типи и ቼշሳኇуч эቦቡκΙ θУбри иγ
Аρիсвыгу եቴоዌΑзθእаչ азвалቂՏፌሿ λωኯոмаτևςо η
ቡ зеԹ фуճеτሒгևτЕщθ ебрωኝጩξιբե оγупсիሞዌди
2 Pembuatan nata de coco dengan pemanfaatan Acetobacter xylinum. 3) Pemisahan logam dari bijinya dengan pemanfaatan Thiobacillus ferrooxidans. 4) Pembuatan hormon pertumbuhan dengan pemanfaatan Escherichia coli. Produksi yang menerapkan bioteknologi konvensional adalah . A. 1 dan 4 B. 1 dan 2 C. 3 dan 4 D. 2 dan 4. Jawaban : B. Pembahasan :
Natade cassava adalah produk nata berbahan baku singkong atau ubi kayu. Nata merupakan bahan pangan yang banyak digunakan sebagai campuran produk minuman kemasan siap saji yang banyak dijumpai di warung, toko, hingga supermarket. Di Indonesia, produk minuman kemasan berbahan baku nata banyak digemari dari kalangan anak-anak hingga orang dewasa.
.
  • gygrbh0ge8.pages.dev/235
  • gygrbh0ge8.pages.dev/24
  • gygrbh0ge8.pages.dev/902
  • gygrbh0ge8.pages.dev/266
  • gygrbh0ge8.pages.dev/516
  • gygrbh0ge8.pages.dev/76
  • gygrbh0ge8.pages.dev/943
  • gygrbh0ge8.pages.dev/365
  • gygrbh0ge8.pages.dev/190
  • gygrbh0ge8.pages.dev/169
  • gygrbh0ge8.pages.dev/477
  • gygrbh0ge8.pages.dev/34
  • gygrbh0ge8.pages.dev/478
  • gygrbh0ge8.pages.dev/991
  • gygrbh0ge8.pages.dev/548
  • cara mengolah nata de coco kemasan