UlarTangga. 2017 | 13+ | 1j 33m | Film Horor. Ketika sekelompok pelajar tersesat dalam sebuah pendakian, mereka menemukan sebuah rumah telantar yang berisikan jiwa-jiwa tersesat dan sebuah permainan papan mematikan. Dibintangi: Shareefa Daanish,Vicky Monica,Ahmad Affandy.
"Ular Tangga" punya bekal mencukupi untuk menjadi suguhan horor menarik. Premisnya unik. Keterlibatan Shareefa Daanish pasca lima tahun absen bermain film juga menjadi daya tarik. Fakta di balik layar lain turut pula menyita perhatian, yaitu mengenai Wilson Tirta, produser eksekutif sekaligus pendiri Lingkar Film selaku rumah produksi bagi "Ular Tangga" yang masih berusia 14 tahun, menjadikannya produser film Indonesia termuda. Tidak heran jika gemerlap industri film menarik minat wiraswasta muda ini. Ide cerita Wilson sempat ditawarkan pada Jujur Prananto, namun batal karena proses penulisan naskah Jujur dianggap terlalu lama. Rupanya ini pangkal permasalahannya. Ketidaksabaran Wilson mendorongnya berpaling pada Mia Amalia "Luntang Lantung", "Inikah Rasanya Cinta?". Sedangkan bangku penyutradaraan diisi Arie Azis "Oops!! Ada Vampir", "Penganten Pocong", "Rumah Hantu Pasar Malam". Oh Tuhan, mendadak proyek ini terasa mengkhawatirkan. Apakah hasrat mempercepat proses produksi berujung mengesampingkan kualitas? Menengok hasil akhirnya, kecurigaan tersebut jelas beralasan. Bayangkan saja, anda menyaksikan film berjudul "Ular Tangga" lalu mendapati amat minimnya kontribusi permainan itu. Ibarat makan sate ayam dengan porsi daging ayam sangat sedikit. Atau nasi goreng tanpa nasi. Wajar bila sebagai konsumen saya berang, merasa tertipu. Alkisah, Fina Vicky Monica kerap mengalami mimpi buruk yang dicurigainya merupakan pertanda atas kejadian masa depan. Rasa penasaran membuat Fina membaca buku "The Interpretation of Dreams" milik Sigmund Freud sembari berkonsultasi pada seorang dosen Roy Marten. Saya enggan menyalahkan kebodohan pada film horor mengingat tujuan utamanya adalah menakut-nakuti. Ketidaktepatan ilmu maupun lubang logika bisa dimaklumi. Namun kengawuran "Ular Tangga" sudah kelewatan, menunjukkan kedunguan hasil ketidakpedulian penulisnya. Menyatukan fantasi, mistis, reliji dan sains dalam horor itu lumrah. Namun harus ada poin yang dijadikan pegangan. Seseorang bisa membuat cerita didasari sains lalu melebarkan semaunya berbasis imajinasi ke ranah lain, pun sebaliknya. Fokus gambar kerap menyoroti buku "The Interpretation of Dreams" tapi jelas teori Freud hasrat terpendam, bawah sadar, masa lalu bukan penopang cerita. Bahkan, setelahnya unsur mimpi tak lagi muncul, beralih sepenuhnya ke mistis. Aneh pula kala Roy Marten selaku dosen awalnya berteori soal sisi terpendam manusia lewat kalimat yang bak dikutip mentah-mentah dari Wikipedia sebelum tiba-tiba bicara tentang ilmu lebur sukma, lalu berganti lagi membicarakan agama. Kenapa seorang dosen menggunakan istilah "lebur sukma" ketimbang "astral projection" yang mana lebih scientific? Koreksi jika salah, tapi setahu saya lebur sukma bukan semata-mata ajian mengeluarkan roh seseorang dari tubuhnya. Tapi sudahlah. Terserah. Semua itu tak penting asal "Ular Tangga" sanggup menghibur. Kembali ke cerita, Fina dan rekan-rekan pecinta alamnya tengah bersiap mendaki Gunung Barong walau ia merasakan firasat buruk. Di tengah pendakian, mereka tak menghiraukan larangan Gina Shareefa Daanish sang guide melewati sebuah jalur, dan bisa diduga, teror pun menghampiri. Hantu-hantu bermunculan, ditambah misteri tentang ular tangga berbahan kayu yang terkubur di bawah pohon besar. Mari lupakan fakta betapa bodohnya para tokoh melanggar pesan sosok yang paham seluk beluk daerah setempat. Mana ada pecinta alam berpengalaman melakukan itu? Kenapa pula pecinta alam nekat mengambil barang misterius di suatu tempat apapun alasannya? Lagi-lagi saya bermurah hati memaafkan kelalaian tersebut. Film ini jadi tak termaafkan ketika permainan ular tangga urung dimanfaatkan. Setelah menanti sekitar 35 menit, daripada hybrid petualangan fantasi dan horor, papan ular tangga hanya dijadikan jalan menghilangkan satu per satu karakter. Setiap dadu bergulir, terjadi gempa, kemudian seseorang hilang. Begitu seterusnya, menciptakan pola berikut Lani menggelindingkan dadu "Hah? Lani hilang! Ke mana Lani?!" "Lani! Lani!" Mereka mencari Lani. Dodoy menggelindingkan dadu. "Hah? Dodoy hilang! Ke mana Dodoy?!" "Dodoy! Dodoy!" Mereka mencari Dodoy. Bagas menggelindingkan dadu. "Hah? Bagas hilang! Ke mana Bagas?!" "Bagas! Bagas!" Rasa takut juga gagal dipancing akibat penampakan hantu medioker serta hanya satu jump scare berhasil mengejutkan selama 94 menit durasi. Kengerian semakin nihil akibat kerap tak sesuainya pemilihan lagu. Paling menggelikan kala nomor pop balada "Memori Indah" milik Achie membungkus momen mendekati akhir yang diniati emosional tetapi berujung memancing tawa. Ending-nya berpotensi memuaskan tipikal tragic cliffhanger khas horor kalau bukan karena tambahan satu adegan yang memaksakan twist sembari berusaha menambah porsi Shareefa Daanish. Ya, jika anda tertarik menonton "Ular Tangga" karena keberadaan sang aktris, urungkan niatan tersebut. Shareefa hanya muncul di awal dan akhir dengan signifikansi minim serupa board game-nya. Padahal kalau ada yang bisa menyelamatkan "Ular Tangga", Shareefa Daanish orangnya. 2 Kajian Tentang Permainan Ular Tangga a. Pengertian Permainan Ular Tangga Ular tangga adalah permainan yang menggunakan dadu untuk menentukan berapa langkah yang harus dijalani bidak. Permainan ini masuk dalam kategori "board game" atau permainan papan sejenis dengan permainan monopoli, halma, ludo, dan sebagainya. - Stasiun televisi, Trans7 menayangkan film Indonesia bergenre horor dengan judul Ular Tangga, Minggu 28/6/2020 malam. Ular Tangga mengikuti kisah Fina, mahasiswi berpotensi indigo, yang memiliki firasat buruk saat sebelum berangkat mendaki gunung bersama tim pecinta alam kampusnya. Tim yang akan berangkat dalam pendakian itu dipimpin Bagas, kekasihnya. Bagas tidak percaya pada kekhawatiran Fina yang memiliki firasat pendakian gunung kali ini tak akan berjalan semestinya. Bagi Anda yang belum sempat menyaksikan film ini, berikut sinopsis lengkap film Ular Tangga yang mampu membuat penontonnya bergidik. Film Ular Tangga merupakan film horor yang menceritakan petualangan sekelompok mahasiswa yang terjebak di hutan. Dirilis pada 2017 silam, film Ular Tangga dibintangi sejumlah aktor dan aktris Tanah Air, seperti Ahmad Affandy, Alessia Cestaro, dan Shareefa Daanish. Langsung saja, berikut sinopsis film Ular Tangga selengkapnya dilansir dari Sinopsis Film Ular Tangga, Kelompok Pendaki yang Terjebak Permainan Ular Tangga Film ini menceritakan tentang sekelompok mahasiswa dari sebuah kampus yang melakukan pendakian gunung dengan Bagas sebagai pemimpinnya. Kekasih Bagas, Fina, yang memiliki kemampuan Indigo itu pun ikut serta. Sejak awal perencanaan pendakian, Fina memiliki firasat yang tidak enak. Mimpi buruknya mengatakan akan ada bahaya yang datang dalam diri Fina. Kendati demikian, Bagas tidak percaya dan tetap membujuknya untuk turut dalam perjalanan tersebut. Pada tahap awal pendakian mereka dibantu oleh Gina, seorang pendaki dan penunjuk jalan yang sudah lebih dulu berpengalaman dan mengenal medan di gunung tersebut. Sayangnya peringatan Gina agar mereka memilih jalan yang aman tidak diindahkan oleh teman-teman Fina. Tanpa mereka sadari, jalan yang mereka pilih mengantarkannya menuju pohon tua dan rumah misterius di gunung yang memiliki cerita kelam di masa lalu. UlarTangga Healthy And Sickness. Ular tangga adalah permainan papan untuk anak-anak yang dimainkan oleh 2 orang atau lebih. Papan permainan dibagi dalam kotak-kotak kecil dan di beberapa kotak digambar sejumlah "tangga" atau "ular" yang menghubungkannya dengan kotak lain. Permainan ini diciptakan pada tahun 1870.Skip to content Viu OriginalsDrama KoreaDrama JepangDrama AsiaVariety KoreaAnimeFilmDaftar/Masuk Akun Sinopsis Film Ular Tangga Ular Tangga adalah film horror Indonesia yang disutradari oleh Arie Aziz. Film ini mengambil tema unik dengan cerita mistis dan misteri yang terjadi saat pendakian gunung. Sinopsis Film Ular Tangga Fina diperankan oleh Vicky Monica memiliki mimpi buruk akan pacarnya, Bagas diperankan oleh Ahmad Affandy yang terikat dalam suatu rumah tua. Mimpi buruk ini terus berulang hingga dia akhirnya bertanya pada seorang dosen diperankan oleh Roy Marten. Karena mimpi buruk ini juga, dia jadi punya firasat bahwa dirinya akan kehilangan seorang yang disayang. Hal ini membuat dia ragu untuk pergi bersama teman tim pecinta alam ke gunung Barong. Akan tetapi, Bagas dan Martha diperankan oleh Alessia Cestaro meyakinkan Fina bahwa tidak akan terjadi apa-apa. Perjalanan mereka awalnya dipandu oleh Gina diperankan oleh Shareefa Danish, yang sudah memilki pengalaman 12 tahun mendaki. Gina sudah memperingati mereka agar tidak mengambil jalan yang ditutup, juga memberi peta perjalanan yang sebaiknya mereka gunakan. Namun, karena mereka tidak mau melewati sunset di puncak gunung, mereka memutuskan mengambil jalan yang lebih cepat. Padahal jalan tersebut tertutup dan tidak boleh dilewati. Saat menelusuri jalan tersebut, mereka terus-terusan melewati pohon yang sama hingga akhirnya menemukan sebuah rumah tua tidak berpenghuni. Karena langit perlahan mulai gelap, mereka memutuskan untuk menginap di sana. Malam hari saat semua orang tertidur, Fina mendengar bisikan dari dua anak kecil berpakaian putih. Bisikan itu membuat dia dan temannya menemukan permainan ular tangga yang terbuat dari kayu. Tanpa sengaja, Lina diperankan oleh Yova Gracia melempar dadu dari permainan itu dan tiba-tiba hilang. Mulai saat itulah, beberapa anggota tim pecinta alam ini hilang entah kemana. Akankah semua anggota bisa ditemukan dan dapat kembali selamat dari gunung Barong? Nonton Streaming Film Indonesia Ular Tangga di Viu Gimana kelanjutan kisah Fina dan teman-teman pecinta alamnya? Yuk, langsung nonton streaming atau download Ular Tangga di Viu! Pastikan juga kamu aktifkan Viu Premium untuk nonton streaming dan download film dan drama favorit lainnya tanpa batas. Jangan lupa download aplikasi Viu di smartphone kamu untuk nonton film Indonesia, film Mandarin, film Thailand, film komedi, dan masih banyak lagi. Yuk nonton Ular Tangga di bawah ini sekarang! About the Author Viu Providing the best and latest Asian content on your screen! Don't miss the best and latest Korean, Chinese, Thailand, Japanese, and of course Indonesian movies and dramas on Viu! Related Posts
“Virtue always pays and vice always punished” Dunia permainan ular tangga sejatinya adalah dunia peradilan yang teramat adil. Pada puncaknya kita akan mendapat hadiah, kita naik tangga buat meraihnya. Hukuman permainan ini adalah apabia kita menyentuh ekor ular, dan meluncur turun, menjauh dari puncak. Ini adalah permainan anak-anak yang enggak sekadar permainan keberuntungan. Pada papan permainannya sendiri, tangga biasanya diikuti ilustrasi tokoh kartun yang melambangkan kebaikan, sedangkan ular diikuti oleh tindak tokoh yang berkonotasi degradasi, keserimpet kulit pisang yang dibuangnya sendiri, misalnya. Ada pesan moral dalam ular tangga. Berakar dari kebudayaan India, ular tangga mempunyai metafora yang lebih luas lagi. Di sana, permainan ini diasosiasikan dengan karma. Pembebasan dan emansipasi. Setiap kolom tangga melambangkan sifat kebajikan dan kolom ular represents sifat terburuk manusia. Naik tangga berarti melakukan kebaikan dan kita akan mendapat reward. Do bad things, kita bisa saja berakhir dengan mengulang langkah dari awal. Seluruh perjalanan dalam ular tangga, aslinya, adalah perjalanan mencapai nirwana. Dude, that’s deep. Sayangnya, tidak ada satupun mitologi ataupun simbolisme permainan ular tangga yang disangkutpautkan ama film Ular Tangga garapan Arie Azis. Ini adalah film tentang board game yang nyaris nothing to do with the actual game. Maksudku, kita bahkan enggak nemu ular tangga hingga menit ke tiga puluh. Sedari menit awal film malah dengan gencarnya memaparkan soal mimpi dan mekanisme dunia dalam cerita, yang enggak pernah benar-benar make sense. Usaha make believe film ini gagal total karena ceritanya tidak punya lapisan apapun. Film horor ini MELEWATKAN KESEMPATAN YANG LUAR BIASA BESAR dengan tema yang mestinya bisa diolah menjadi cerita psikologikal dan spiritual. But walaupun horor, film ini enggak ada seram-seramnya sama sekali. Dan karakter-karakternya, hehehe.. karakter apaaan? There is no single soul in the movie yang bisa bikin kita peduli. Aku suka banget permainan ular tangga. Aku sering bikin sendiri pake kertas buku kotak-kotak buat dimainin sama keluarga kalo lagi pulang libur lebaran. Ular tangga yang aku bikin biasanya pake tema mash up dari video game ataupun film kartun, misalnya Pokemon. Makanya aku jadi ngebet nonton film ini. Meski begitu aku juga sadar reputasi film horor Indonesia yang masih muter-muter di tempat. Jadi, aku masuk ke bioskop dengan keadaan jantung yang sudah siap banget buat dikaget-kagetin. Mungkin karena udah berprasangka buruk duluan itulah, alih-alih berasa happy kayak abis naik tangga, aku malah merasa merosot di punggung ular turun jauuuuhh banget setelah beberapa menit duduk menonton film ini. my favorite landing spot balik ke start! Ular Tangga menceritakan tentang sekelompok anak muda pecinta alam yang pergi naik gunung buat ngeliat sun rise. Kisahnya sendiri kata posternya diangkat dari kejadian nyata di Curug Barong, tapi kita enggak ngeliat curugnya, jadi aku enggak tahu seberapa besar porsi cerita-beneran film ini. Premis yang mendasari cerita sangat sederhana; pengen naik gunung, hambatannya adalah mereka nyasar dan kemudian menemukan permainan ular tangga dari kayu yang membawa petaka meminta jiwa. Cara ringkas jelasin film ini adalah banyangkan film The Forest 2016 dengan elemen Insidious. Tokoh utama kita, Fina so boring sehingga Vicky Monica tidak bisa sekalipun kelihatan meyakinkan, adalah orang yang punya bakat indigo. Dia mendapat penglihatan tentang keselamatan teman-temannya. Dia juga berkomunikasi dengan dua hantu anak kecil. Dengan belajar menggunakan kemampuannya tersebutlah, Fina memecahkan misteri di balik semua kejadian gak make sense yang menimpanya. -Naik gunung. -Ular tangga ada NAIK tangganya. -Ular melambangkan setan. Semua koneksi sederhana terhampar di sana, tinggal nyambungin. Dan film ini entah bagaimana bisa gagal melihatnya! Hasilnya kita mendapat cerita luar biasa poornya sehingga memanggil dirinya film adalah pujian yang terlalu manis. Film ini begitu enggak kompeten dan sangat males sehingga penulisannya terasa kayak dikerjakan oleh anak kecil. I dunno, mungkin dua hantu cilik di film ini bosen main ular tangga dan memutuskan untuk ngetik naskah, dan tidak ada yang beranjak untuk melarang mereka. Dialog seadanya, tidak berbobot, dan cenderung bikin kita ngikik. At one time si tokoh cowok jagoan bilang gini “Kotak ini pasti penting” dan dia melanjutkan kalimatnya dengan “Kita buka besok” tanpa rasa bersalah whatsoever hhihi. I mean, kalo memang penting, kenapa ngebukanya mesti nunggu ampe besookk???? Tidak ada effort dalam narasi film ini. Antara plot poin, ceritanya tinggal meloncat-loncat gampang banget. The whole actual script sepertinya memang cuma sesederhana mereka naik gunung -> nyasar ke rumah tua -> ngikutin hantu -> dapetin ular tangga. Mimpi dan jump scares adalah kombinasi maut yang justru jadi senjata utama film ini. Environment enggak pernah dimanfaatkan sehingga hutan yang mengurung mereka jadi sama membosankannya dengan para tokoh yang ada. Tidak ada motivasi pada tokoh-tokohnya, terutama yang bernapas. Mereka cuma going around ngelakuin pilihan-pilihan yang dogol. Aku enggak bisa mutusin mana yang lebih bloon antara masuk ke rumah tua, atau setelah masuk malah milih tidur di pekarangan rumahnya. Tidak ada stake. Tidak ada development. Tokoh yang diperankan Alessia Cestaro yang nyebut hutan dengan “hyutan” diperlihatkan jutek ama tokoh Shareefa Daanish, namun tidak pernah dibahas kenapa dan apa alasannya, lantas mereka jadi saling bersikap normal begitu saja. Tidak ada arc yang dibangun. Kita tidak tahu siapa tokoh-tokoh ini, hubungan mereka secara personal. Para pemainnya cuma punya satu job; tampak ketakutan, dan mereka semua gagal mengerjakan tugas mereka. Tidak ada emosi tersampaikan. Dalam film ini ada penampilan dari beberapa aktor yang cukup mumpuni, namun mereka hanya diutilize sebagai tokoh pemberi info. Pengecualiannya si Shareefa Daanish. Dia terlihat kompeten enough memainkan tokoh seadanya. Film ini nekat masukin twist, yang saking maksainnya, malah terasa kayak mereka sadar cerita mereka boring dan belokin cerita dengan harapan para penonton enggak menduga. Namun memang soal twist tersebut masih bisa aku maafkan, lantaran it eventually leads us ke adegan yang paling ingin kita lihat seantero durasi film; aku yakin orang-orang yang tertarik nonton film ini pasti ingin liat this particular scene; Shareefa Danish ngelakuin hal yang creepy! Joget Lingsir Wengi Jam rusak yang mati pun sesungguhnya benar dua kali dalam sehari. Selain the very last scene, ada satu dua shot film ini yang terlihat cukup meyakinkan. Aku suka momen ketika tokohnya Shareefa Daanish duduk di ruangan penuh lilin, di sana ada lemari yang punya cermin, dan tampak sosok hantu nenek pada pantulan cermin tersebut. Shot pohon besar dan adegan ketika Fina berjalan dengan lentera juga lumayan surreal. Namun buat sebagian besar film, production designnya terkesan amatir. Enggak detil. Aku enggak tau kalo cekikan bisa menimbulkan luka sayatan pada leher. Memilih untuk menggunaan efek praktikal buat sebagian hantu sesungguhnya adalah usaha yang patut diacungi jempol, hanya saja eksekusinya terlihat agak kasar. Film ini berusaha menggabungkannya dengan efek komputer, resulting penampakan yang enggak mulus. Kelebatan hantu malah jadi komikal dengan gerakan yang dipercepat dengan over. Editingnya juga terasa enggak klop. Film ini menggunakan tone warna keabuan yang mungkin buat menimbulkan efek misterius. Lagu pengisi yang digunakan, tho, terkadang terasa berbenturan keras dengan nuansa yang dibangun. Film ini sepertinya sudah turut siap untuk diputar di televisi karena ada beberapa jeda yang seolah sengaja dijadikan slot buat pariwara. Fina dan teman-temannya melanggar batas wilayah yang seharusnya tidak boleh dimasuki oleh penjelajah. Sama seperti filmnya yang melanggar satu garis batasan yang semestinya dihindari jauh-jauh oleh film horor. Yakni menjadi gak-sengaja lucu. Ada banyak momen ketika tawa malah memenuhi studio bioskop tempat aku menonton, misalnya ketika salah satu teman Fina kepayahan menggotong tubuh rekannya. Atau ketika tangan hantu anak kecil itu dipegang oleh mereka. Buatku ada satu momen yang bikin aku kesulitan berhenti terbahak, yaitu ketika kamera memperlihatkan peta pendakian gunung yang Fina dan teman-teman bawa. PETANYA KAYAK PETA DI UNDANGAN NIKAHAN!!! Hahahaha.. Gak heran kenapa mereka tersesat. Gak heran perasaan Fina enggak enak about perjalanan mereka. Kocak banget mereka mampu nyediain papan kayu ular tangga tapi enggak bisa ngasih peta yang lebih proper. It’s just a lazyness, people! Nyaris tidak ada redeeming quality, film ini kalo dijadiin permainan ular tangga pastilah isinya ular melulu. Cuma ada satu tangga pendek. Adalah sebuah problem besar jika film horor malah jatohnya unintentionally funny dan enggak seram. Penulisan, penokohan, penampilan, semuanya terlihat tidak kompeten. Tidak ada bobot apapun. Mungkin diniatkan sebagai petualangan horor, tapi gagal dalam penyampaian. Film ini melewatkan kesempatan yang begitu besar karena Ouija Origin of Evil 2016 sudah membuktikan board game bisa dijadikan materi horor yang compelling jika digarap dengan sungguh-sungguh dan enggak males. The Palace of Wisdom gives setengah dari kocokan dadu snake eyes’ for ULAR TANGGA. 1 out of 10 gold stars! That’s all we have for now. Remember, in life there are winners. And there are losers.
KLIKKORANCOM - Artikel ini membahas rangkuman rekomendasi film Footage atau Mockumentary. Kamu dapat menjadikannya sebagai referensi tontonan untuk menghabiskan waktu liburan dan berakhir pekan. Baca artikel ini sampai selesai hingga laman kedua untuk mengetahui rekomendasi film dari akun twitter @lawakboxd itu.. Yuk langsung saja simak rangkuman lengkap informasi yang cocok ditonton untuk Jakarta - Trans 7 menghadirkan film Indonesia malam ini layar kaca. Ada film horor Ular Tangga yang pernah tayang di layar lebar pada tahun Tangga mengikuti kisah Fina, mahasiswi berpotensi indigo, memiliki firasat buruk. Hal itu terkait dengan rencana mendaki gunung tim pecinta alam yang akan berangkat dalam pendakian itu dipimpin Bagas, kekasihnya. Bagas tidak percaya pada kekhawatiran Fina yang memiliki firasat pendakian gunung kali ini tak akan berjalan semestinya. Ia membujuk Fina untuk tetap berangkat bersama tim dan sahabat-sahabatnya, Martha, William, Dodoy, dan Lani. Perjalanan mereka dibantu Gina, pendaki dan penunjuk jalan yang memperingatkan agar mereka mengikuti sarannya untuk melalui jalan yang aman. Gina memberikan mereka petunjuk namun tidak diindahkan oleh Fina dan kawan-kawannya. Jalan yang mereka pilih justru mengantarkan mereka menuju pohon tua angker dan rumah misterius yang memiliki cerita kelam di masa dua hantu anak kecil, Sania dan Tania, menjadi pertanda akan bahaya yang mengancam mereka. Fina merasakan ada yang tidak beres dengan pohon tua angker yang letaknya tak jauh dari rumah mereka berkeinginan turun gunung segalanya sudah terlambat. Kejadian buruk menimpa mereka. Semua itu diawali dengan penemuan permainan kuno ular tangga yang terbuat dari kayu, di bawah pohon angker itu.[GambasYoutube]Penemuan itu memunculkan kembali arwah penasaran yang berkekuatan besar dan mengancam. Ketakutan Fina berubah menjadi keberanian saat Bagas ikut diculik hantu tersebut. Fina mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan teman-temannya, terutama Tangga dibintangi oleh Vicky Monica, Shareefa Daanish, Fauzan Nasrul juga Alessia Cestaro dan Yova Gracia. Film ini disutradarai oleh Arie Azis berdurasi 90 ini Ular Tangga tayang di layar kaca Trans 7. Kisah horornya dapat disaksikan mulai pukul WIB. Simak Video "Sederet Bintang Isi Soundtrack Barbie, Ada Dua Lipa hingga FIFTY FIFTY" [GambasVideo 20detik] doc/dar UlarTangga (2017) 5.8 29. Ular Tangga (2017) Trailer. Seorang siswa indigo yang dapat melihat sesuatu yang buruk akan terjadi yang datang melalui mimpi dengan rencana dan teman-temannya untuk mendaki gunung tetapi tidak ada yang percaya padanya. Genre:Horror, Thriller. Actors:Ahmad Affandy, Alessia Cestaro, Fauzan Nasrul, Randa Septian, Roypada 12/9/2022 - jumlah 324 hits Sinopsis Filem Ular TanggaKisah ini berawal dari mimpi Fina yang mendapat mimpi buruk dalam pendakian yang akan dilakukan Fina diketahui memiliki kekuatan merasakan dan melihat makhluk tak kasar mata atau indigo Fina berusaha meyakinkan fir... Kempen Promosi dan Iklan Kami memerlukan jasa baik anda untuk menyokong kempen pengiklanan dalam website kami. Serba sedikit anda telah membantu kami untuk mengekalkan servis percuma aggregating ini kepada semua. Anda juga boleh memberikan sumbangan anda kepada kami dengan menghubungi kami di sini
ulartangga tanggung jawab belajar; (3) mengembangkan bentuk awal produk media permainan simulasi ular tangga tanggung jawab belajar; (4) validitas desain terdiri dari uji ahli materi dan uji ahli media; (5) uji coba produk terdiri dari uji calon pengguna produk dan uji kelompok kecil; (6) revisi produk akhir.Home Resensi Rabu, 08 Maret 2017 - 1417 WIB Kisah Horor di Balik Film Ular Tangga A A A JAKARTA - Film Ular Tangga besutan Arie Azis ternyata menyimpan kisah horor orang-orang di balik layar. Kisah ini dialami langsung oleh penulis naskah dialami Girry Pratama, produser film. Saat ke Curug Barong dan mandi di air terjun, dia melihat ada satu batu besar yang sangat menyerupai kepala batu besar ini ada dalam film. Selanjutnya adalah kisah seorang nenek yang suka muncul di balik pohon besar. Nenek ini juga ada dalam film."Jadi awalnya kisah ini saya tulis iseng saja. Tetapi tidak disangka, ternyata jadi begitu panjang," kata Girry, kepada Sindonews, di Jakarta, Selasa 7/3/2017.Ditambahkan dia, perjalanan menuju curug cukup jauh dengan rute yang menanjak dan menurun. Latar inilah yang kemudian mengilhaminya memberi titel Ular dia, naskah awal cerita ini kemudian diberikan kepada Mia, terdiri dari tiga draf, karangan asli Girry. Karena lompat-lompat, akhirnya naskah karena terlalu ngepop, ada bagian yang tidak cocok. Nia mengaku dirinya sempat tidak ingin melanjuti penyuntingan naskah itu. Apalagi dia sedang sibuk."Ada tiga draf. Akhirnya saya rombak. Pada draf ketiga, saya ke Bali. Pernah saya cuekin naskah itu. Ketika saya kerja, saya di sana numpang di resort," menginap di resort ini, Mia mengaku didatangi oleh tiga makhluk gaib yang selalu mengganggunya. Salah satu dari makhluk itu berwujud nenek-nenek."Mereka lewat dari pintu depan ke pintu belakang dan duduk di membelakangi saya. Percaya atau tidak, nenek yang saya lihat di pondok itu ada di film," penampakan makhluk halus selama tiga hari berturut-turut di resortnya itulah, naskah film ini akhirnya bisa langsung dia selesaikan dan film akhirnya film ini, nenek-nenek yang dilihat Mia berperan sebagai makhluk halus penunggu pohon besar yang menyandera arwah manusia sebagai budaknya.nfl film indonesia Berita Terkini More 4 jam yang lalu 4 jam yang lalu 5 jam yang lalu 5 jam yang lalu 5 jam yang lalu 6 jam yang lalu
Sinopsis Ular Tangga – Ular Tangga merupakan film horor Indonesia garapan rumah produksi Lingkar Film yang disutradarai oleh Arie Aziz, dengan skenario ditulis oleh Mia Amalia. Film ini dibintangi oleh Vicky Monica, Shareefa Daanish, Fauzan Nasrul, Alessia Cestaro, Randa Septian, Ahmad Affandy, Yova Gracia, Roy Marten, dan Guntur Triyoga. Seangker apa sih film ini, simak sinopsis Ular Tangga di sini Sinopsis Ular Tangga Film ini berkisah tentang Fina, seorang mahasiswi berwatak serius dan memiliki potensi indigo. Fina sebenarnya sudah memiliki firasat buruk. Mimpi buruk yang muncul dalam tidurnya seperti menghidupkan alarm tanda bahaya dalam dirinya. Hal itu berkaitan dengan rencana mendaki gunung tim pencinta alam kampusnya. Kebetulan, tim yang akan berangkat dalam pendakian itu dipimpin oleh Bagas, kekasih Fina. Bagas tidak percaya pada kekhawatiran Fina. Ia malah membujuk Fina untuk tetap berangkat bersama tim pencinta alam yang beranggotakan empat orang mahasiswi lain, yakni Martha, William, Dodoy dan Lani. Pada tahap awal, perjalanan mereka dibantu oleh Gina, seorang pendaki dan penunjuk jalan yang sudah lebih dulu berpengalaman dan mengenal medan di gunung tersebut. Sayangnya, peringatan Gina agar mereka memilih jalan yang aman, tidak diindahkan oleh teman-teman Fina. Tanpa mereka sadari, jalan yang mereka pilih mengantarkan mereka menuju pohon tua yang angker dan rumah misterius di gunung yang memiliki cerita kelam di masa lalu. Fina baru menyadari bahaya mengancam dirinya dan teman-temannya. Kemunculan dua hantu anak kecil, Sania dan Tania, seolah menjadi pertanda akan bahaya yang mengancam mereka. Mereka tersesat di gunung, dan terpaksa bertahan di sebuah rumah misterius yang sudah kosong selama bertahun-tahun. Namun, saat mereka berkeinginan turun gunung, segalanya sudah terlambat. Kejadian buruk pun menimpa mereka satu per satu. Semua itu diawali dengan penemuan permainan kuno ular tangga yang terbuat dari kayu, dibawah pohon angker itu. Penemuan itu memunculkan kembali hantu yang sangat berbahaya. Hantu yang penuh kemarahan karena pohon angker yang menjadi tempat tinggalnya, dirusak pada masa lalu. Seseorang telah memotong cabang pohon tersebut dan membuatnya menjadi ukiran permainan ular tangga. Peristiwa terkutuk yang memakan korban jiwa. Hantu nenek tua yang mendiami pohon itu kembali membalas dendam dan mencelakai Fina dan kawan-kawan. Lani menghilang, sementara Dodoy jatuh ke dasar lembah. Bagas juga akhirnya menghilang karena ulah hantu tersebut. Gina pun muncul dan menceritakan masa lalu mencekam kepada mereka yang masih selamat. Fina harus berusaha menyelamatkan teman-temannya, khususnya Bagas. Apakah Fina berhasil melakukannya atau dia pun pada akhirnya menjadi korban dari ulang tangga terkutuk itu? Tentunya sinopsis Ular Tangga tidak dapat menjawab semua pertanyaan ini. Saksikan kisah selanjutnya dalam film Ular Tangga yang akan tayang pada 9 Maret 2017. Poster film Ular Tangga Informasi film Ular Tangga Jenis Film Thriller Produser Tommy Soemarni Sutradara Arie Azis Penulis Mia Amalia Produksi Pemeran Shareefa Danish, Vicky Monica, Ahmad Affandy, Randa Septian, Yova Gracia, Fauzan Nasrul, Shareefa Danish, Alessia Cestaro Tanggal rilis 9 Maret 2017 Trailer film Ular Tangga Artikel Terkait
ReviewFilm Indonesia Ular Tangga 2017 - Masih tentang film yang ada di iflix, kali ini adalah film berjudul ular tangga yang genrenya horor dan sudah rilis 9 maret 2017. Alasan nonton karena penasaran saja sama judulnya, karena ini maksudnya gimana ya? apa mirip sama jumanji? Hehe
Ular Tangga filmfilm Indonesia / From Wikipedia, the free encyclopedia Quick facts Ular Tangga, Sutradara, Produser, Penulis, Pe... ▼ Ular TanggaSutradara Arie Azis Produser Faisal Helmy PenulisPemeranShareefa DaanishVicky MonicaFandy AhmadFauzan NasrulAlessia CestaroYova GraciaRanda SeptianPerusahaanproduksiLingkar Karya PratamaTanggal rilis9 Maret 2017Durasi90 menitNegara IndonesiaBahasa Indonesia Ular Tangga merupakan film hantu Indonesia yang dirilis 9 Maret 2017. Film ini akan dibintangi oleh Shareefa Daanish, Vicky Monica, Fandy Ahmad, Fauzan Nasrul, Alessia Cestaro, Yova Gracia, Randa Septian.[1]
.